Wordpers.id – Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) BS tahun 2025 tembus hingga Rp 31 miliar.Jika dibandingkan dengan taget PAD pada tahun 2024 lalu, target 2025 ini jauh meningkat. Bahkan, kenaikan target PAD di Bapenda BS ini lebih dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Kepala Bapenda BS Didi Kristiawan membenarkan, jika tahun 2025 ini target PAD yang diberikan kepada Bapenda Bengkulu Selatan tembus hingga Rp 31 miliar, atau naik lebih 2 kali lipat dari tahun lalu. Kenaikan target ini kata Didi, karena ada beberapa item pengelolaan potensi pendapatan yang selama ini dikelola OPD lain, mulai tahun ini akan diambil alih oleh pihaknya dalam hal ini Bapenda BS.
“Kalau tahun 2024 lalu, target PAD hanya 12,3 miliar. Tapi, 2025 ini target naik dan jadi Rp 31 miliar lebih,” sebutnya
Lebih lanjut kata Didi, salah satu strategi yang dilakukan dalam mendongrak PAD yakni, menggenjot penerimaan pajak seperti retribusi parkir dan lain-lainnya.
“Bapenda akan membentuk tim reaksi cepat untuk penanganan penerimaan pajak, dan akan libatkan beberapa pihak terkait,”sebutnya
Didi menegaskan, pemerintah akan terus bekerja optimal untuk memenuhi target PAD tahun ini, dimana pihaknya melakukan pendataan ulang terhadap wajib pajak tersebar di Kabupaten BS.
Pendataan itu perlu dilakukan tidak lain bertujuan guna meningkatkan pendapatan asli daerah tahun 2025 sesuai target yang telah ditentukan.
“Tahun ini kami komitmen fokus meningkatkan PAD paling tidak bisa mendekati target yang di tetapkan pemerintah,” harapnya
Sementara itu, sumber pendapatan daerah juga melibatkan para kepala OPD, Lurah dan Kades. Namun, tetap mengacu pada Perda dan perundang-undangan yang berlaku. Pendataan ulang wajib pajak dimaksudkan agar memudahkan para petugas Bapenda memungut wajib pajak yang selama ini belum melaksanakan kewajiban membayar pajak tepat waktu. terlebih memberikan pemahaman kepada masyarakat selaku wajib pajak, agar memiliki kesadaran membayar pajak yang merupakan kewajibannya.
“Intinya semua itu demi meningkatkan pendapatan asli daerah daalam mendukung percepatan pembangunan,” tutup Didi. (David)