Taufik Norodom: Pendidikan Politik Masyarakat, Kunci Sukses Pemilu yang Berkualitas

Bengkulu, Word pers Indonesia – Pendidikan politik kepada masyarakat menjadi elemen penting dalam mewujudkan Pemilu yang jujur, adil, dan berkualitas. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan berbagai pihak terkait, termasuk organisasi masyarakat sipil, memiliki tanggung jawab besar untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang hak pilih serta pentingnya partisipasi dalam proses demokrasi.

Pendidikan politik bertujuan mencegah pelanggaran dan kecurangan, serta memastikan masyarakat tidak hanya menjadi objek politik, tetapi juga subjek yang aktif dan kritis.

Sosialisasi sangat penting, Mengapa, agar masyarakat memahami pentingnya menjaga hak pilih mereka dan menghindari praktik politik uang atau intimidasi. Pendidikan politik adalah langkah awal untuk membangun demokrasi yang sehat.

Kemudian, Pendidikan politik sejak awal tahapan pemilu. partisipasi pemilih yang cerdas dimulai dari pemahaman mendalam tentang proses dan aturan pemilu.

Berbagai komunitas, sekolah, dan kelompok pemuda tentunya juga harus terlibat untuk memberikan edukasi politik, karena merupakan bagian dari upaya agar masyarakat dapat memilih dengan bijak berdasarkan visi dan misi calon, bukan janji-janji kosong dan “omon omon” saja.

Peran Pihak Terkait dalam Pendidikan Politik

Selain Bawaslu dan KPU, berbagai elemen masyarakat seperti LSM, akademisi, hingga media massa juga memiliki peran strategis. Media, misalnya, diharapkan memberikan informasi yang benar dan berimbang agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh hoaks atau kampanye hitam.

Menurut pengamat politik lokal, Taufik Norodom, pendidikan politik tidak hanya dilakukan menjelang pemilu, tetapi harus menjadi program berkelanjutan.

“Kesadaran politik yang tinggi tidak datang instan. Ini memerlukan kolaborasi jangka panjang antara pemerintah, lembaga pemilu, dan masyarakat sipil,” ujarnya.

Seluruh pihak diharap tidak menghalangi proses pendidikan politik ini, sebagaimana dijamin dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

“Jika kita bersama-sama memberikan pendidikan politik yang baik, maka kita bisa memastikan pemilu yang lebih berkualitas untuk masa depan bangsa,” pungkasnya.

Dampak Positif Pendidikan Politik

Pendidikan politik yang efektif akan menghasilkan beberapa dampak positif, di antaranya:

Meningkatkan partisipasi pemilih: Masyarakat lebih antusias mengikuti pemilu karena memahami pentingnya suara mereka.

Mencegah praktik kecurangan: Kesadaran tentang hak dan aturan pemilu dapat meminimalisir politik uang dan intimidasi.

Memilih pemimpin berkualitas: Pemilih yang cerdas cenderung memilih calon berdasarkan program kerja, bukan tekanan atau iming-iming hadiah.

Dengan pendidikan politik yang masif dan terarah, diharapkan masyarakat dapat menjadi pemilih cerdas, aktif, dan kritis, sehingga pemilu Pasca Ditetapkan Tersangka, Rohidin Minta Massa Pendukung Tidak Anarkisberlangsung sukses tanpa kecurangan. (*)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan