Bengkulu — Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi, murka setelah mengetahui angka stunting di wilayahnya melonjak drastis. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Kota Bengkulu naik dari 6,7 persen pada 2023 menjadi 13,8 persen di tahun 2024.
Kenaikan tajam ini membuat Walikota langsung menginstruksikan Penjabat Sekda Kota Bengkulu untuk segera menggelar rapat bersama instansi teknis.
“Pak Sekda, kita segera rapat. Libatkan DP3APPKB, Dinas Kesehatan, dan Bappeda. Kita cari penyebabnya dan rumuskan solusi,” tegas Dedi saat menerima kunjungan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Selasa (15/7/2025).
Dedy menyayangkan kondisi ini, mengingat pada tahun sebelumnya Kota Bengkulu sempat mencatatkan angka stunting terendah se-Provinsi Bengkulu bahkan secara nasional. Atas capaian itu, Pemkot juga sempat menerima penghargaan tingkat nasional.
“Kita tidak perlu saling menyalahkan. Fokus kita bagaimana menurunkan kembali angka stunting ini,” ujarnya.
Dedy menambahkan, Pemkot Bengkulu telah menjalankan berbagai program untuk mendukung penurunan stunting, di antaranya kerja sama dengan Baznas dalam pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu), penyediaan sanitasi di kawasan kumuh, serta pembangunan 300 unit jamban untuk mengurangi limbah domestik.
“Semua ini harus diperkuat lagi. Jangan sampai kerja keras selama ini sia-sia,” tutup Dedy.


























