Kota Bengkulu, Word Pers Indonesia – Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil Walikota Dedy Wahyudi kembali menegaskan seluruh OPD untuk berbenah, terkhusus masalah inovasi.
Helmi – Dedy ingin seluruh OPD menyempurkan berbagai inovasi yang ada, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dan nantinya berbagai inovasi ini akan diinput dalam penilaian indeks inovasi daerah (IID) sekaligus untuk lomba inovasi daerah atau Innovative Government Award (IGA) tahun 2022.
Mereka juga menegaskan, sebuah inovasi itu harus dikemas semenarik mungkin dan memiliki daya tarik tersendiri.
“Kita dulu pernah meraih penghargaan terbaik nasional dan mendapatkan dana insentif daerah (DID) sebanyak 3 miliar. Inovasi itu sangat instan, tetapi kita unggul dalam kemasannya. Mereka langsung kagum dengan packaging karya kita,” ungkap Wawali Dedy didampingi Sekda Arif Gunadi saat memimpin Bimtek terhadap OPD dalam pengisian indeks inovasi daerah di ruang Hidayah, kantor Walikota, Senin (12/9/2022).
Maka dari itu, Dedy ingin seluruh OPD mengembangkan inovasi, baik dari segi kualitas maupun kuantitas seperti ketetapan pusat.
“Saya disini ingin memberi motivasi, kita pasti bisa. Jangan patah semangat masih ada waktu untuk menyempurnakan semuanya. Inovasi ini juga menjadi penilaian pimpinan agar mengetahui pasukan kita ini ada kesulitan atau enggak,” tuturnya.
Ia juga berpesan kepada seluruh OPD dan tim inovasi daerah agar dapat mematenkan seluruh inovasi Pemkot yang ada.
“Misal ada Pemkab atau daerah lain mau duplikasi boleh-boleh saja, tapi melalui MoU. Jadi kita punya hak paten bahwa itu benar-benar inovasi dari Pemkot Bengkulu,” tutupnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Bappeda Medy Febriansyah mengatakan, inovasi dibeberapa OPD sudah mengalami peningkatan sejak pertemuan bulan Agustus lalu.
“Hasilnya sudah ada peningkatan kualitas dan kuantitas dari OPD masing-masing serta telah berangsur dilaporkan pada sistem yang dikelola Mendagri. Harapan kita, melalui bimtek ini kesulitan yang ada akan teratasi dan Pemkot bisa lebih baik lagi secara keseluruhan,” ungkap Medy.
Adapun peserta bimtek yang hadir ialah beberepa OPD, Kecamatan, Kelurahan yang dinilai masih kurang dalam penilaian indeks inovasi daerah. (Nop_Mc).