Herwan Saleh: Ada Indikasi Peranan “Uang” untuk Lolos KPU

Word Pers Indonesia – Herwan Saleh salah seorang peserta tes Calon Komisioner KPU Seluma, mengungkap indikasi peranan uang suap agar lolos tahapan seleksi anggota KPU, akan memperkarakan kasus ini ke pengadilan.

Ia akan menggugat dugaan permainan uang dalam proses seleksi KPU Zona II Provinsi Bengkulu yang meliputi Kabupaten Seluma, Benteng,  Kepahiang dan Kota Bengkulu. Saat ini ia bersama rekan-rekan sesama peserta tes sedang menyiapkan gugatan ke pengadilan.

“Kita sedang menyusun bukti, alat bukti dan petunjuk bukti yang ada dan lengkap agar saat gugatan didaftarkan, setelah itu tidak dapat dibantah lagi” kata Herwan Saleh, Rabu, (12/04/23)

Ia juga mensinyalir Timsel tidak profesional, membiarkan kebobrokan, sengaja melakukan kecurangan, untuk tujuan menggiring meloloskan orang tertentu karena motif mengambil keuntungan sendiri atau karena pesanan kekuatan tertentu.

“Kini kita sudah berdiskusi dengan teman-teman, didapat bahwa indikasi penyelewengan wewenang Timsel bukan hanya menimpa disini tapi terjadi juga ditempat lain seperti di Benteng, ada yang warga kabupaten lain yang diloloskan. Di Rejang Lebong juga kini sedang dipersoalkan hal proses tes psikologi” jelas Herwan Saleh.

Lebih jauh, ia mengaku yakin akan menumbangkan Timsel dengan gugatannya. Namun demikian, bila nanti perkara dimenangkan, kemudian proses seleksi diulang atau diambil alih KPU, maka ia akan mundur dari peserta tes. “Ini supaya kita hanya fokus untuk mengungkap kebobrokan, bukan lagi mau menjadi anggota KPU,” tegasnya.

Disisi lain, ada istilah-istilah menggelitik indikasi suap tahapan tes KPU kali ini. Proses seleksi mirip istilah dalam tahapan rekrutmen tentara tapi ada tarifnya:

  1. Tes Tertulis gratis karena CAT.
  2. Pesi maksudnya tahap tes Psikologi. Jika mau lolos Rp 35 juta.
  3. Tahap Tes Kesehatan dan wawancara. Jika mau lolos Rp 35 juta.
  4. Pantukhir. Nilainya tergantung siapa yang lebih tinggi. Dalam hitungan ratusan juta. (lanjut Herwan Saleh)