Tulungagung, Word Pers Indonesia – RSUD dr. Iskak Tulungagung merayakan usia ke-107 tahun dengan serangkaian kegiatan bertema “SDM Kuat, Rumah Sakit Hebat Menuju Masyarakat Sehat dan Bermartabat”. Perayaan tahun ini tidak hanya mengenang perjalanan panjang rumah sakit, tetapi juga memperkuat komitmen dalam menghadapi tantangan masa depan.
Salah satu acara utama adalah upacara bendera pada Kamis (14/11/2024), yang diikuti oleh jajaran direksi, perwakilan rumah sakit sekitar, purna karyawan, dan karyawan aktif. Dalam momen tersebut, peserta mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah Indonesia sebagai simbol keberagaman.
Direktur RSUD dr. Iskak, dr. Kasil Rokhmad, MMRS, FISQua, dalam sambutannya menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi persaingan layanan kesehatan yang semakin ketat. “SDM yang kuat sudah mulai terlihat dari karyawan kami yang meraih penghargaan nasional. Namun, pengembangan akan terus dilakukan agar pelayanan kepada masyarakat tetap unggul,” ujar dr. Kasil.
Kegiatan upacara juga diisi dengan:
Penyerahan lukisan dan buku berisi kisah perjuangan dr. Iskak mempertahankan operasional rumah sakit di tengah keterbatasan.
Penyanyian lagu-lagu perjuangan dokter dan paramedis.
Pemberian bantuan sembako kepada masyarakat sekitar dan tali asih untuk purna karyawan.
Fashion show oleh peserta upacara.
Penelusuran Sejarah RSUD dr. Iskak
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula komunitas masyarakat yang tengah mendalami sejarah rumah sakit selama masa penjajahan Belanda dan Jepang. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa RSUD dr. Iskak pernah berpindah lokasi sembilan kali, salah satunya di Dusun Bolu, Desa Ngepeh, Kecamatan Tanggunggunung. Temuan ini menambah dimensi sejarah penting rumah sakit yang kini menjadi kebanggaan masyarakat Tulungagung.
Tantangan Masa Depan
Dr. Kasil juga mengingatkan berbagai tantangan yang harus dihadapi RSUD dr. Iskak. Salah satunya adalah implementasi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) pada pertengahan 2025, yang akan mengurangi sekitar 80 tempat tidur rawat inap. Selain itu, tantangan lain adalah dominasi pasien BPJS (80% dari total pasien), di mana klaim sering kali tidak sebanding dengan biaya operasional rumah sakit.
“Saat ini, Tulungagung telah mencapai UHC (Universal Health Coverage) sebesar 72%, sehingga mayoritas pasien adalah pengguna BPJS. Kami berharap pemerintah dapat membuat kebijakan yang solutif agar pelayanan tetap maksimal,” tegasnya.
Dengan usia yang lebih dari seabad, RSUD dr. Iskak Tulungagung terus berkomitmen menghadirkan pelayanan kesehatan terbaik, didukung SDM berkualitas, demi masyarakat sehat dan bermartabat. (Adv/M.Agris)