Bengkulu, Wordpers.id – Dalam upaya melindungi kelestarian karya dan memberikan perlindungan hukum kepada pencipta, pelaku industri kecil menengah (IKM), seni, dan usaha lainnya di Bengkulu didorong untuk mendaftarkan karya atau produk mereka dalam sertifikasi kekayaan intelektual (KI). Langkah ini diambil dengan tujuan untuk melindungi hasil cipta karya serta nilai ekonomis yang terkandung di dalamnya.
Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham Bengkulu, Andrieansjah, yang mewakili Kakanwil Kemenkumham Santosa, menegaskan hal ini dalam acara Promosi dan Diseminasi Kekayaan Intelektual di salah satu hotel di Kota Bengkulu, pada Selasa (19/3/24). Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu, Foritha Ramadhani Wati, sebagai pembicara utama, serta puluhan pelaku industri kecil menengah.
Menurut Andrieansjah, kekayaan intelektual merupakan hak eksklusif yang perlu dilindungi oleh pemerintah. Dengan inventarisasi hak kekayaan intelektual, dapat diberikan hak monopoli yang melarang pihak lain untuk memanfaatkannya tanpa izin.
Berbagai jenis kekayaan intelektual yang dapat didaftarkan meliputi hak paten, merek, desain industri, hak cipta, indikasi geografis, rahasia dagang, dan desain tata letak sirkuit terpadu. Dengan adanya pendaftaran hak kekayaan intelektual, diharapkan dapat meningkatkan ekonomi pelaku usaha terutama bagi daerah.
“Kami berkomitmen ingin membantu pemerintah daerah dalam inventarisasi hak kekayaan intelektual yang bermuara pada peningkatan ekonomi daerah. Dengan adanya pencatatan kekayaan intelektual, langkah ini dapat melindungi karya dari praktik duplikasi oleh orang maupun daerah lain,” kata Andrieansjah.
Foritha Ramadhani Wati menambahkan bahwa program ini sejalan dengan visi misi gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, yang menekankan pembangunan industri dan peningkatan nilai tambah sumber daya daerah sebagai penggerak ekonomi provinsi. Ia melihat banyak potensi sumber daya industri di Bengkulu yang bervariasi namun belum dimaksimalkan sesuai kebutuhan pasar.
“Ini merupakan langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Foritha.
Pewarta : Gusti
Editor : Anasril
