Bengkulu, Word Pers Indonesia – Derta Wahyulin istri Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, diduga menggunakaan fasilitas negara dalam mendongkrok popularitasnya sebagai calon anggota Dewan Perwakil Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Dapil Provinsi Bengkulu.
Hal tersebut terlihat saat Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memberikan bantuan 7 gerobak bagi pedagang sayur keliling, di Rest Area Liku Sembilan, Jalan Lintas Bengkulu – Kepahiang, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, Sabtu (09/09/2023).
Bantuan gerobak tanpa adanya foto Wakil Gubernur dengan warna kuning ciri khas Partainya, merupakan bantuan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalu Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM).
Derta Wahyulin ini merupakan calon anggota DPR RI Dapil Provinsi Bengkulu, saat ini khususnya di Kota Bengkulu untu mendongkrak popularitasnya walaupun belum memasuki masa kampanye posternya telah bertebaran dimana-mana dibargai sudut Kota.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Bengkulu, Erdiwan, SH,M.Si menanggapi hal tersebut yang sebelumnya Gubenur mengakui bantuan gerobak program Dinas Koperasi UKM Provinsi Bengkulu, saat dihubungi enggan berkomentar.
Dilansir sebelumnya, Gubernur Rohidin Mersyah usai serahkan bantuan Gerobak, berpesan dalam mendistribusikan sayur jaga keselamatan di jalan sangat penting diutamakan oleh para pedagang sayur, dengan senantiasa mematuhi peraturan lalu lintas..
“Dengan diserahkannya bantuan gerobak kepada pedagang sayur ini, semoga dagangan mereka semakin laris dan penuh berkah. Saya juga pesankan jaga selalu keselamatan bersama saat di jalan, ingat anak dan istri menanti di rumah,” ungkap Rohidin.
Wijaya warga Desa Padang Lekat Kabupaten Kepahiang, mengaku lebih dari 6 tahun berjualan baru kali ini dirinya mendapatkan bantuan. “Terima kasih Pak Gubernur atas bantuan gerobaknya. Semoga jualan kami semakin laris dan berkah,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Deni Putra warga Desa Taba Saling, Kabupaten Kepahiang, dengan adanya bantuan gerobak sangat membantu, dimana gerobaknya telah rusak “Kami sangat bersyukur mendapat bantuan dari Pak Gubernur. Ini sangat membantu,” ucapnya.
Kalau memang ini Proyek Dinas UMKM Provinsi Bengkulu yang harusnya netral warna gerobaknya untuk bantuan masyarakat tanpa warna partai tanpa foto caleg.
Menurut Jurnalis Senior dan Pengamat Kebijakan Publik Media wordpers.id, Freddy Watania Kalau seperti ini cara main politik pencitraan, sudah pasti terjadi pelanggaran etikabilitas pemilu demi mengejar elektabilitas, seperti apa yang digambarkannya Argumentasi Machiavelli dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa politik secara keseluruhan dapat didefinisikan sebagai supremasi kekuasaan memaksa. Otoritas adalah suatu hak untuk memerintah. Dalam the Prince digambarkan cara-cara agar seorang individu dapat memperoleh dan mempertahankan kekuasaan negara.
“Wajar kalau rakyat kritis dan mempertanyakan hal itu. Kalau dipertanyakan itu justru ada apa dengan pola pikir rakyat saat ini. Ada yang menganjal ada yang tidak pas tidak sesuai menganggu etika dan moral,” kata Freddy
Freddy menambahkan, Incumbent punya semua kekuatan memaksa untuk mengontrol kekuasaan, sumber-sumber keuangan di OPD untuk mempertahankan kekuasaan.
“Kalau memang ada dugaan pelanggaran Pemilu dari Caleg Istri Incumbent Gubernur, diduga menggunakan fasilitas negara di Dinas UKM Provinsi, Bawaslu harus responsif dengan laporan masyarakat, kalau melanggar ya pinalty sesuai aturan Pemilu.” Ujarnya.
Kalau mau fair dan secara adil, imbuh dia semua caleg se-Provinsi Bengkulu dikasih kesempatan yang sama menggunakan Gerobak bantuan UMKM untuk pencitraan.
“Ayolah Fair Play. Kalau Bisa Semua Caleg Dipasang Juga Fotonya di Gerobak UMKM. Kalau Logikanya UMKM itu Duit APBD Untuk Rakyat, Rakyat Men-Caleg Punya Hak yang sama memanfaatkan Space UMKM untuk Foto Branding Pencitraan, ayo Semua caleg tuntut juga hak kalian,” Tutup Freddy.
Editor: Anasril