Mukomuko, Wordpers.id – Sekitar 30 orang perwakilan tenaga honorer kategori 4 (K4) mendatangi Kantor Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKSDM) Kabupaten Mukomuko pada Jumat (18/7/2025), menuntut kejelasan nasib mereka yang hingga kini masih menggantung tanpa kepastian.
Kedatangan mereka didampingi langsung oleh Wakil Ketua Komisi III DPRD Mukomuko, Frengky Janas, yang memfasilitasi pertemuan antara para honorer dan pihak BKSDM.
“Para honorer ini datang kepada saya untuk difasilitasi agar bisa bertemu langsung dengan Kepala BKSDM. Aspirasi mereka harus didengar,” ujar Frengky saat dikonfirmasi usai pertemuan.
Menurut Frengky, BKSDM Mukomuko menyampaikan bahwa saat ini belum bisa memberikan keputusan apa pun terkait status kepegawaian honorer K4.
“Mereka masih menunggu instruksi resmi dari pemerintah pusat. Jadi, belum ada kepastian soal pengangkatan atau status lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu perwakilan honorer yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya terhadap Pemerintah Kabupaten Mukomuko. Ia menyebut janji-janji Bupati yang dinilai tidak kunjung terealisasi.
“Jangan hanya janji-janji, Pak Bupati. Kami sudah mengabdi bertahun-tahun, tapi hingga sekarang nasib kami tidak jelas. Malah ada wacana outsourcing. Harusnya kami yang diutamakan, bukan justru dikesampingkan,” ujarnya dengan nada kecewa.
Sebagai informasi, terdapat sekitar 1.200 tenaga honorer K4 yang terdata di Kabupaten Mukomuko. Sebagian besar dari mereka masih aktif bekerja di berbagai instansi.
Namun, hingga kini belum ada kejelasan resmi dari pusat mengenai status mereka dalam sistem kepegawaian nasional.
Aksi damai ini mencerminkan keresahan yang meluas di kalangan tenaga honorer non-ASN, tidak hanya di Mukomuko, tetapi juga di berbagai daerah lainnya di Indonesia, yang mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret dalam menyelesaikan polemik status kepegawaian mereka.(*)