Kisah Adik Ilmuwan Juara Dunia, Dewi Ramayana Hasibuan Santri Hafidz Qur’an Jadi Sarjana

Jakarta, Word Pers Indonesia – Dewi Ramayana Hasibuan Adik Muhammad Ja’far Hasibuan Sang Penemu Ilmuwan Juara Dunia Segudang Prestasi Dunia Tokoh Inspiratif Dunia selaku Tokoh Inspiratif pengubah dunia, anak angkat dari Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo itu kini menjadi seorang inspiratif yang wajib dicontoh oleh kaum intelektual.

Dewi Romayana Hasibuan (25) Anak keenam dari sepuluh saudara merantau dari Padang Lawas Utara Ke Jakarta penghafal Al Qur’an sejak Lulus dari pondok pesantren merantau ke Jakarta.

Ternyata, tidak mudah seorang Dewi Ramayana Hasibuan yang akrab di panggil Dewi bisa lulus jadi sarjana bekerja sebagai guru TK dan tinggal di Rumah Tahfid.

Dewi Ramayana Hasibuan, S.,Pd.,Summa cum laude kini gelar disandang jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pamulang disingkat UNPAM, adalah salah satu perguruan tinggi swasta terbesar di Banten. Universitas Pamulang merupakan perguruan tinggi yang dikelola oleh Yayasan Sasmita Jaya yang didirikan oleh Dr. H. Darsono. Dewi Ramayana adalah adik kandung Sang Penemu Ilmuwan Juara Dunia Segudang Prestasi Dunia Tokoh Inspiratif Dunia.

Dewi sangat tak menyangka bisa menyandang gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Pamulang ternama itu.

“Selalu mengucap rasa syukur yag luar biasa, selalu diberikan kebahagiaan sama Allah, dan Alhamdulillah di Hari Minggu tanggal sebeles Desember ini saya di wisuda di hadiri sanck family dari kampung halaman Padang Lawas Utara Sumatera Utara,selama saya kuliah saya selalu sholat tahajjud,Masya Allah sholat tahajjud mustajab bangat, dan saya selalu berdoa ya Allah ridoi saya berikan saya ridoa orang tua ku, guru-guruku dimana pun berada , selama saya banyak cobaan dan rintangan saya bersyukur bangat bisa melewati itu semua itu berkat doa ibu dan orang sekitar kita , karna keberhasilan kita delapan puluh persen dari orang tua, selama saya nyusun skripsi saya tidur dua jam, Masya Allah bangat berkat sholat tahajjud dan sebelum kuliah berdoa ya Allah berikan kemudahan Kata Dewi Saat di Wawancara Wartawan di sela sela Wisuda di Auditorium Kampus 3 UNPAM Serpong (VIKTOR) , Minggu (11/12/2022).

Dewi Ramayan Hasibuan sangat berterima kasih atas dukungan sang bunda, Umi Zahro Siregar dan Almarhum Ayah Darman Hasibuan. Dia masih ingat bagaimana saat duduk di bangku sekolah dasar sang bunda terus mendampinginya.

Kepada Almarhum Ayah , Dewi Ramayan Hasibuan sangat bahagia dan berterima kasih karena sang ayah kerap menjadi penolong dan orang yang maju paling depan untuk membelanya. Termasuk disaat dirinya dijauhi teman-temannya.

Ayah mksh banyak yang sebesar-besarnya slalu maju paling depan ketika Dewi dijauhin dan tidak di temenin pada masa SD, krna Dewi anaknya penakut. & makasih bnyak ayah slalu maju berjuang untk Dewi bertahan di Pondok Pesantren ,” tutur adik Sang Penemu Ilmuwan Juara Dunia Segudang Prestasi Dunia Tokoh Inspiratif Dunia.

“Pada saat di madrasah aliyah Pondok Pesantren dewi selalu sakit-sakitan karna strees sama Salah satu guru, tapi ayah sangatlah membantu dewi, menguatkan dewi untuk bertahan di madrasyah aliyah Pondok Pesantren Nurul Falah Tamosu Panompuan Tapanuli Selatan ayah sangat berjuang banget untk dewi terimakasih ayah atas jasa ayah selama ini mengurus pendidikan sifa,” sambungnya.

Kisah Dewi Ramayana Hasibuan, sempat Putus Asa karena semester tiga terkendala oleh biaya Kuliah.

“Sebenarnya dulu di semester tiga saya mau berhenti, karena terkendala dana dan saya menangis sambil berdoa memohon kepada Allah SWT saat sholat tahajjud esok hari saya menjaga orang sakit akhirnya meninggal saat itu bertemu dengan saudara saya panggilan bujing dalam adat istiadat Tapanuli Selatan namanya Ridawannum berprofesi Ustadzah Guru Hafidz Qur’an alumni Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) di Jakarta dan menyampaikan mencari tempat tinggal sambil kuliah lalu bujing memberikan semangat memotivasi saya agar kuliah di lanjutkan dan membawa saya ke pondok Tahfiz Qur’an sembari kuliah sambil kerja dan menghafal Al-Quran itu satu-satunya jalan terbaik bagi saya mensukseskan kuliah saya hingga wisuda hari ini ,” ungkapnya kepada wartawan , Minggu (11/10/2020).

“Saya langsung di antar bujing Ridawannum Guru Hafidz Qur’an alumni Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) ke pondok tahfidz Qur’an sambil kuliah.

Lanjutnya Dewi Ramayan Hasibuan (25) asal dari desa Sampuran Simarloting Kec.Hulu Sihapas Kabupaten Padang Lawas Utara Provinsi Sumatera Utara sempat mengalami kendala dalam pembayaran uang kuliahnya sebagai anak rantau berjuang kuliah sambil kerja di Universitas Pamulang Tangerang Banten .

Ia pun beruntung ada membantu untuk membayarkan kewajibannya itu lewat bekerja jadi seorang guru TK dan hafal Al-quran di pondok tahfidz saya bersyukur sekali.”

Suka Duka Selama Kuliah sambil hafal Al-Qur’an tinggal di pondok tahfidz Qur’an

Dirinya tetap bersemangat karena selalu mengingat Tuhan dan orang terdekatnya.

Hidup tanpa ayah yang telah wafat tahun 2018 mama ummi Zahro di kampung halaman di Sumatera Utara , tak membuatnya mengeluh ataupun putus asa.

“Saya memang tidak punya orangtua disini tapi saya masih punya Allah.”

“Allah lebih sayang ayah saya, tapi Allah juga sayang pada saya,” ungkapnya.

“Saya diberi jiwa yang kuat, dan dikelilingi orang-orang baik,” tambah adik Sang Penemu Ilmuwan Juara Dunia Segudang Prestasi Dunia Tokoh Inspiratif Dunia itu.

Dewi berujar, banyak orang yang meremehkan perjuangannya untuk lulus sarjana.

Namun, dirinya tetap semangat untuk melanjutkan pendidikannya.

“Banyak kata-kata yang tidak enak saya dengar dari mereka-mereka.”

“Banyak yang meremehkan, kalau saya tidak bisa selesaikan kuliah saya.”

“Tapi dari kata-kata mereka membuat saya semangat untuk tetap bertahan,” imbuh nya

Namun, dirinya tetap semangat untuk melanjutkan pendidikannya.

“Alhamdulillah saya bisa buktikan kepada mereka bahwa anak yatim piatu seperti saya bisa selesaikan kuliah,” pungkasnya.

Ucapan Trimakasih Dewi Ramayana Hasibuan Baru Saja Wisuda di Universitas Pamulang Banten.

Ia juga mengucapkan Buat almarhum Ayah dan ibu tersayang, terima kasih karena selalu mendukung aku selama empat tahun terakhir. Kalian berdua telah menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat dalam diriku untuk bekerja keras mengarungi hidup di perantauan Jakarta ini dan mengejar impianku tanpa batas.

“Aku sangat beruntung memiliki kalian berdua,kepada bujing Ridawannum Guru Hafidz Qur’an alumni Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) yang banyak memberikan motivasi dukungan untuk saya dan wabil khusus kepada Pimpinan Rumah Tahfidz Yayasan Badan Wakaf Masjid Dzarratul Muthmainnah selama kuliah saya dan ngajar di TK , menghapal Al Rumah Tahfidz Yayasan Badan Wakaf Masjid Dzarratul Muthmainnah di bimbing ummi dan Abi di Perumahan Bantan Indah Serpong Tangerang Banten,” pungkasnya.