Konversi BBM ke BBG, Pemkot Bengkulu Inginkan Kesejahteraan Nelayan Meningkat

Kota Bengkulu, wordpers.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melalui Dinas Kelautan Perikanan (DKP) menyalurkan sebanyak 348 unit mesin konversi dari bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) untuk masyarakat Nelayan, bantuan tersebut dari Kementerian ESDM.

Pendistribusian 348 unit mesin BBG dilakukan, Jumat (27/11/2020). Mesin tersebut mulai dibagikan kepada nelayan guna membantu nelayan dalam peningkatan kesejahteraan nelayan Kota Bengkulu.

“Jumlah seluruhnya 348 unit terbagi 2 titik pembagian yakni nelayan di kawasan Tapak Paderi sebanyak 112 dan nelayan di kawasan Pulau Baai sebanyak 226,” ujar Kadis DKP Kota Bengkulu Syafriandi.

Dengan adanya mesin itu, maka biaya yang nelayan keluarkan untuk melaut lebih kecil atau bisa menghemat biaya bahan bakar sekitar 35 persen dibandingkan dengan mesin yang menggunakan BBM.

“Artinya dengan menggunakan mesin kapal BBG itu nelayan bisa mengurangi biaya untuk mereka melaut. Semaksimal mungkin kita ingin membahagiakan nelayan sesuai visi misi walikota menghadirkan kebahagiaan,” ujar Andi.

Dikatakan Syafriandi, sebelumnya DKP Kota Bengkulu sudah mendistribusikan mesin BBG di tahun 2019 sebanyak 145 unit. Dan yang kedua ini sebanyak 348 unit.

“Tidak hanya mesin, saat ini kita juga sudah mengusulkan untuk pembangunan pabrik es. Sebab nelayan pada saat melaut ikannya lumayan banyak sehingga kita membutuhkan es balok sekitar 250 ton. Yang baru terpenuhi sekarang ini baru 75 ton,” kata Andi.

Untuk lokasi pabriknya nanti, lanju Syafriandi pihaknya sudah siapkan lahan di dekat TPI. Bahkan nelayan juga sudah siapkan lahan di kawasan Kampung Melayu untuk bangunan pabrik es.

“Harapan kita dengan adanya tambahan es balok dan pabriknya itu nanti, hasil tangkapan nelayan tidak akan busuk sehingga nelayan akan bahagia karena tidak ada kerugian yang mereka alami,” jelas Andi.

BACA JUGA:  Pengendalian Banjir di Kota Bengkulu, Walikota Helmi Hasan Ajukan Proposal Ke BNPB

Tidak itu saja, tambah Syafriandi, DKP juga telah mengusulkan kapal monitoring ke Kementerian guna menjaga keselamatan para nelayan Kota Bengkulu.

“Ya, ini sedang kita jajaki mudah-mudahan nanti ada bantuan kapal yang memang bisa kita manfaatkan untuk monitoring sehingga apapun yang terjadi di laut terhadap nelayan bisa kita antisipasi. Ini juga bisa kita gunakan untuk transportasi ke pulau tikus,” tutupnya. (KWh)