LPPM Unihaz Gelar NUSP Atasi Masalah Sampah Bersama Masyarakat Rejang Lebong

LPPM Unihaz dan Kementerian PUPR Atasi Masalah Sampah Bersama Masyarakat Rejang Lebong

Word Pers Indonesia – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Prof DR Hazairin SH (LPPM Unihaz) Bengkulu gelar Vocational Training Slum Upgrading Project (NUSP) dalam upaya pengelolaan sampah di tengah-tengah mayarakat.

NUSP melalui Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) bekerjasama dengan Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Prasarana Permukiman, Dirjen Cipta Karya Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Bengkulu, diikuti 40 peserta dari Kelurahan Talang Benih, Rejang Lebong, 16 orang dari Kelompok Pengelola dan 24 orang Relawan.

Ketua LPPM Unihaz, Ir Nurseha M.Si menjelaskan berkolaborasi melalui program KOTAKU dapat memaksimalkan dalam menanggulangi sampah, melalui pemberdayaan masyarakat dalam penguatan dan pelatihan dasar untuk pengelolaan sampah.

“Kegiatan NUSP ini dapat menjadi salah satu solusi dengan melibatkan langsung masyarakat dan ini merupakan bentuk tanggung jawab Perguruan Tinggi dalam pengabdian pada masyarakat untuk memberikan inovasi serta membantu memcahkan masalah didaerahnya,” kata Nurseha, Senin (31/10/2022), di Hotel Santika.

Dalam kegiatab tersebut ia juga menyampaikan persoalan yang pelik yang dihadapi Masyarakat Kelurahan Talang Benih, seiring semakin banyaknya jumlah penduduk, maka semakin bertambah pula volume sampah. Untuk itu, LPPM Unihaz terus mendorong upaya dengan bekerjasama dengan Satker BPPW Provinsi Bengkulu.

“Kita terus mendorong masyarakat dengan berkerjasama dengan Satker BPPW Provinsi Bengkulu, dalam upaya penyelesaian masalah terkait sampah dengan bertambahnya jumlah penduduk, karena sampah sudah menjadi momok yang belum terselesaikan,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Tim Pengawas kegiatan, BPPW, Dirjen Cipta Karya Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bengkulu, Riza Deviana, ST, mengatakan pihaknya akan terus mendorong penerapan TPS3R dalam pengelolaan sampah dengan melibatkan masyarakat.

TPS3R diarahkan pada konsep Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali) dan Recycle (daur ulang) yang penyelenggaraannya perlu 2 faktor agar berhasil, yaitu Pemerintah Daerah yang melibatkan masyarakat dan perencanaan pengelolaannya.

“Tahun ini kita membangun 4 Tempat Pembuangan Sampah (TPS), itu ada di Kelurahan Sumber Jaya, Betungan, dan dua lagi di Desa Watas Marga dan Kelurahan Talang Benih, untuk itu kita minta kerjasamanya,” terang Riza.

Lebih lanjut, salah satu item kegiatan pelatihan vokasi pada tahun 2022 adalah pelatihan pengelolahan persampahan dalam upaya mendukung Infrastrutur Lingkungan Berbasis Kawasan (ILBK) di bidang persampahan yang telah di bangun dapat berkelanjutan.

“Kami sangat mengharapkan para peserta agar dapat melaksanakan kegiatan sebaik-baiknya dan kita harapkan melalui pelatihan ini bisa menjadi percontohan dan nanti akan terus kita kembangkan,” jelas Riza.

Kegiatan yang berlangsung 5 hari mulai tanggal 31 Oktober hingga 4 November mengikuti pelatihan dan materi sebanyak 9 rangkaian. Sebelumnya pelatihan ini dilakukan bersama Relawan dan Kelompok Pengelola dari Desa Watas Marga. (Red/Sp)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan