RSUD Mukomuko Berbenah

Word Pers Indonesia – Menanggapi dan meluruskan pemberitaan di media online dan medsos, terkait seorang pasien yang masih anak-anak dari desa Bantal, kecamatan Teramang jaya yang di sinyalir seakan-akan telah terjadi penelantaran pasien oleh pihak RSUD Mukomuko. Hal ini rekan rekan media datangi RSUD Mukomuko memintai keterangan kepada pihak Rumah Sakit, Selasa 6/2/2021.

Tujuan Kedatangan Awak media untuk menanyakan kebenaran tersebut agar tidak berlarut.

Usai ditemui, Plt Dirut RSUD Mukomuko Dr.Syafriadi menjelaskan, menyikapi kejadian pasien dari Bantal yang bernama Yelse Akila septiana (7) pagi tadi di RSUD mukomuko, tepatnya di loket daftar. dalam hal ini pihak rumah sakit tidak mau mencari siapa yang benar dan siapa yang salah. karena sesuai surat rujukan yang di bawa oleh orang tua pasien tersebut, itu di tujukan untuk Dokter Beny/dokter Anak.

“Kebetulan beliau sedang tidak ada di tempat, karena sedang melakukan pendidikan di luar daerah, di RSUD Mukomuko juga ada jadwal-jadwalnya untuk poly Anak, Akan tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan untuk tidak melayani Pasien Anak. karena apabila kebetulan tidak jadwalnya poly anak, tentunya bisa juga ke Poly umum dan IGD. tapi yang menangani tetap dokter umum,” Terang Dirut RSUD.

Menyikapi atas kejadian yang menyangkut pasien anak dari Bantal tersebut, Lanjutnya semua itu semata-mata hanya Mis komunikasi antara Petugas penjaga loket pendaftaran dengan orang tua pasien.

“Hanya Mis Komunikasi, semoga saja dengan adanya kejadian ini bisa untuk pembelajaran kami kedepannya. Karena semenjak saya di beri amanah sebagai PLT Dirut RSUD Mukomuko, saya tak bosan-bosannya selalu tekankan ke segenap jajaran yang ada di lingkup RSUD mukomuko baik itu yang ASN/PNS ataupun petugas kesehatan Honorer. motto yang saya selalu gaungkan yakni S3 (Salam,senyum dan sapa) kepada setiap pasien dan keluarga pasien,” imbuhnya.

Sebagai Direktur, Syafriadi selalu menekankan untuk terus meningkatkan kedisiplinan dalam kerja/profesional kerja.

“Beban yang ada di pundak saya tidakkah ringan, jadi sesuai petunjuk bapak Bupati, kami harus melakukan restorasi besar-besaran, baik itu restorasi manusianya maupun lingkungan di lingkup RSUD mukomuko. Sehingga Kedepannya RSUD Mukomuko bisa melakukan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan prima kepada masyarakat dan pasien,” tegasnya.

Untuk diketahui, dalam menunjang hal tersebut, tentu tidak bisa hanya mengandalkan dana BLUD, karena kesejahteraan para petugas kesehatan juga perlu di pikirkan dan di tingkatkan.

Perlu digaris bawahi juga, kepada masyarakat Kabupaten Mukomuko, bahwasanya masuk dan untuk di Rawat di ruang IGD itu tidak semata-mata harus menjalani operasi atau Rawat inap. jadi bila harus masuk di IGD karena poly yang dituju tidak ada dokternya ataupun tidak sesuai jadwalnya, itu hanya semata-mata untuk melakukan langkah-langkah penanganan medis. bila si pasien sudah membaik n keluarga meminta untuk membawa pasien pulang tentu saja pihak kesehatan akan mengizinkan,”pungkasnya.

Sedangkan menurut petugas loket pendaftaran RSUD mukomuko sdr.Yofan bersama rekannya menjelaskan kronologi kejadiannya awal datang bapak dr pasien Yelse Akila septiana (7) dari Bantal tersebut mendaftar di loket pendaftaran dan menyerahkan surat Rujukan yang di bawanya.

“Dalam surat rujukan tersebut tertera tujuan untuk poly anak Dr.Beny, kebetulan Dr.Beny sedang pendidikan di luar daerah dan kebetulan juga pada hari ini tidak ada jadwal untuk poly anak. tapi demi keselamatan dan kesehatan si pasien, kami sudah menganjurkan kepada orang tua pasien untuk ke poly umum atau ke IGD. tapi dokter yang menangani tetap dokter umum,” ceritanya.

“Sepertinya orang tua pasien salah mengartikan kata-kata anjuran/petunjuk kami dan kemungkinan orang tua si pasien jadi salah sangka dan membawa anaknya pulang kembali, sekali lagi semua yang terjadi semata-mata hanya di karenakan mis komunikasi dan kesalahan pengertian saja, ” tutup petugas Loket. (Red/Ed)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan