Bengkulu merupakan Provinsi di Sumatera yang terletak pada koordinat 5°40’ – 2° 0’ LS 40’ – 104° 0’ BT dengan luas area sebesar 19.788.70 km2 (7,640,46 ) yang berbatasan dengan :
- Utara : Sumatera Barat
- Selatan : Lampung
- Barat : Samudra Hindia
- Timur : Jambi dan Sumatera Selatan
Di wilayah Bengkulu pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti kerajaan Sungai Serut, kerajaan Selebar, kerajaan Patpetulai, kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung dan Kerajaan Marau Riang dibawah Kesultanan Banten mereka menjadi vazal. Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada dibawah kekuasaan Indera Pura semenjak abad ke XVII. Berithis East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan lada bengcoolen/ coolen yang berasal dari bahasa Inggris Cut Land yang berarti Tanah Patah. Wilayah ini adalah wilayah patahan Gempa Bumi yang paling aktip di dunia dan kemudian gudang penyimpanan ditempat yang sekarang menjadi Kota Bengkulu. Saat itu, ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralp Ord dan William Cowley untuk mencari pengganti pusat perdagangan lada setalah pelabuhan Banten jatuh ketangan VOC, dan EIC dilarang berdagang disana. Traktat dengan kerajaan Selebar pada tanggal 12 tahun 1685 mengijinkan Inggris untuk mendirikan Benteng dan berbagai gedung perdagangan. Benteng York didirikan tahun 1685 disekitar Muara Sungai Serut.
Sejak 1713, dibangun Benteng Marlboro selesai 1719 yang hingga sekarang masih tegak berdiri. Namun, perusahaan ini lama kelamaan menyadari tempat itu tidak menguntungkan karena tidak bisa menghasilkan lada dalam jumlah mencukupi.
Sejak dilaksanakannya perjanjian London pada Tahun 1824 Bengkulu diserahkan ke Belanda, dengan imbalan Malaka sekaligus penegasan atas kepemilikan Tumasik/Singapura dan Pulau Belitung. Sejak perjanjian itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda.
Penemuan deposit emas didaerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad XIX menjadikan tempat itu sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke XX. Saat ini, kegiatan penambangan komersial pernah dihentikan sejak habisnya deposit.
Pada tahun 1930-an Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktifis pendukung kemerdekaan termasuk Soekarno. Dimasa inilah Soekarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi istrinya.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu menjadi keresidenan dalam Provinsi Sumatera Selatan. Baru sejak tanggal 18 November 1968 ditingkatkan statusnya menjadi Provinsi ke-26 termuda setelah Timor-timur.
Wilayah Provinsi Bengkulu yang dibentuk berdasarkan UU No. 9 tahun 1967 tersebut meliputi wilayah bekas Keresidenan Bengkulu dengan luas wilayahnya 19.813 km2, terdiri dari empat Daerah Tingkat II, yaitu Kotamadya Bengkulu yang terdiri dari dua kecamatan, Kabupaten Bengkulu Utara (ibukota Argamakmur) yang terdiri dari 13 kecamatan, Kabupaten Bengkulu Selatan (ibukota Manna) yang terdiri dari 11 kecamatan, dan Kabupaten Rejang Lebong (ibukota Curup) yang terdiri dari 10 kecamatan.
Saat ini Wilayah Provinsi Bengkulu meliputi :
- Kota Bengkulu
- Kabupaten Bengkulu Tengah
- Kabupaten Bengkulu Selatan
- Kabupaten Bengkulu Utara
- Kabupaten Kaur
- Kabupaten Kepahiang
- Kabupaten Lebong
- Kabupaten Rejang Lebong
- Kabupaten Muko Muko
- Kabupaten Seluma
Seni dan Budaya
Bengkulu memiliki kesenian batik besurek, yakni kain batik yang dihiasi huruf arab gundul dan diakui oleh pemerintah RI sebagai salah satu budaya warisan budaya RI serta turut memperkaya khasanah budaya di Indonesia. Kebudayaan bengkulu memiliki beberapa ciri yang berbeda karena dipengaruhi suku berbeda yakni kebudayaan Bengkulu Selatan Suku Serawai, kebudayaan Rejang dan kebudayaan Pesisir. Budaya Tabot merupakan satu kultur unik yang memadukan tradisi lokal dengan Islam Syariah secara kultural.
Tari Tradisional
Tari-tarian tradisional dari Bengkulu antara lain ; tari Tombak Kerbau, tari Putri Gading Cempaka, tari Pukek, tari Andun, tari Kejei, tari Penyambutan, tari Bidadari Menimang Anak dan tari Topeng.
Seni MusiK
- Musik Dol
- Geritan, yaitu cerita sambil berlagu
- Serambeak yang berupa petatah – petitih
- Andei-andei yaitu seni sastra berupa nasehat
- Sambei yaitu seni vokal khas Suku Rejang biasanya untuk pesta perkawinan
Wisata Alam
- Pantai Panjang, Pantai Pasir Putih, Pantai Tapak Paderi Dan Pantai Zakat (Kota Bengkulu)
- Pulau Tikus (Kota Bengkulu)
- Danau Dendam Tak Sudah (Kota Bengkulu)
- Pantai Linau, Pantai Way Hawang, Pantai Laguna (Kabupaten Kaur)
- Arung Jeram Sungai Ketahun (Kabupaten Lebong)
- Taman Hutan Hujan Tropis (Kepahiang)
- Pusat Pelatihan Gajah Sebelat (Bengkulu Utara)
- Danau Mas Harum Bastari & Suban Air Panas (Rejang Lebong)
- Pendakian Bukit Kaba (Rejang Lebong)
- Pantai Sungai Suci (Bengkulu Tengah)
Wisata Budaya dan Peninggalan Sejarah
- Benteng Marlboro
- Rumah Pengasingan Bung Karno
- Rumah Fatmawati
- Parr and Hamillton Monumen
- Museum Provinsi Bengkulu
- Makam Sentot Alibasyah
Kekayaan Hutan
Berbagai macam kekayaan hutan yang dapat ditemukan di Bengkulu seperti Bunga Rafflesia Arnoldi, Anggrek Air vanda Hookeriana, Kayu Medang, Meranti, Ratan dan Damar. Tanaman lainnya sangat dibudidayakan oleh masyarakat adalah Minyak Kelapa Sawit, Getah Karet, Kopi, Durian, Jeruk, Sayuran dan lainnya.
Fauna
Beberapa macam hewan seperti Harimau Sumatera, Gajah, Ayam Burgo dan Rangkong adalah hewan yang menempati hutan di Provinsi Bengkulu. (Pemda)