Word Pers Indonesia – Provinsi Bengkulu memiliki banyak spot wisata yang sangat sesuai untuk dikembangkan di era pandemi Covid-19 saat ini. Seperti wisata alam Bunga Rafflesia, Pantai dan Pulau Enggano.
Hal ini disampaikan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat memaparkan potensi wisata Bengkulu pada Webinar Sumatera Travel Destination Summit yang digagas Tribun Network di Balai Raya Semarak Bengkulu, Rabu (2/6/2021).
“Wisata alam Bunga Rafflesia baik di taman nasional maupun hutan lindung, itu sangat cocok untuk wisata di era pandemi. Yang kedua pantai. Kita punya beberapa spot dari Kaur sampai Mukomuko. Ketiga adalah pulau Enggano yang eksotis yang sekarang sedang dikembangkan dalam major project. Ada pelabuhan udara, ada trans Enggano termasuk lingkar luar pulau Enggano,” jelas Gubernur Rohidin.
Selain itu ditambahkan Gubernur Rohidin, Bengkulu sangat kental dengan wisata sejarahnya. Yakni melalui napak tilas dijahitnya bendera Pusaka Merah Putih oleh ibu Fatmawati langsung di Rumah Ibu Fatmawati dengan menggunakan mesin jahit yang sama saat menjahit bendera Merah Putih.
“Nanti kita mengajak istri – istri Gubernur. Juga akan lebih baik jika Ibu Negara turut serta untuk bersama – sama napak tilas bagaimana menjahit bendera Merah Putih yang nantinya akan menjadi karya yang sangat monumental,” terang Gubernur Rohidin.
Di samping itu, Gubernur Rohidin juga mengajak kaum milenial, khususnya di Bengkulu untuk mengambangkan desa digital dan desa wisata sesuai dengan program Presiden Jokowi melalui komunitas Bencoolen Coffee, yang digagas dalam bentuk Warung Kopi Digital.
“Kita gagas dalam bentuk franchise, bahkan sudah ada beberapa titik di negara Malaysia dan Singapura, juga ada beberapa titik di Provinsi lain. Ini mempertemukan antara konsep digital dengan potensi wisata desa, sehingga bisa digunana untuk promosi maupun pelatihan UMKM, termasuk bisa menjadi ruang belajar karena di desa – desa belum tentu punya jaringan wifi namun dengan adanya warung kopi digital bisa menjadi ruang belajar di era pandemi,” tambah Gub Rohidin.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno dalam arahannya menyebutkan adopsi teknologi dan digitalisasi harus dilakukan secara berkelanjutan, sehingga pembangunan pariwisata akan memberikan nilai tambah untuk kesejahteraan masyarakat di daerah wisata.
“Ini harus menjadi senjata untuk membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif dengan 3G, Gerak Cepat (Gercep), Gerak Bersama (Geber) dan Gaspol (Gali Seluruh Potensi Lokal) tentu juga dengan dukungan dari seluruh pihak baik kementerian/instansi, masyarakat juga pelaku usaha,” minta Menparekraf Sandiaga Uno. (Mc)