Word Pers Indonesia – Menyikapi sebaran kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Bengkulu Selatan, Sekretaris Daerah Sukarni, SP, M.Si adakan rapat koordinasi bersama dengan Dinas Pertanian, BPBD dan Instansi terkait. Dilaksanakan di ruang rapat Sekretariat Daerah pada Rabu (13/7/22).
Rakor ini digelar sebagai upaya penanganan wabah PMK yang ditegaskan Sekda harus benar-benar mendapatkan perhatian serius dari semua stakeholders, sehingga penyebaran wabah PMK di Bengkulu Selatan dapat dikendalikan.
Dijelaskan oleh Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Selatan Edi Siswanto bahwa asal mula sebaran PMK di Bengkulu Selatan berasal dari Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya yang terindikasi PMK yang dibawa dari kambing yang diambil dari Provinsi Lampung dan terus menyebar sampai dengan hari ini (13/7/22) sudah terdapat 475 ternak yang terindikasi terkena PMK.
Ditambahkan Edi Siswanto bahwa penanganan antisipasi penyebaran virus PMK ini telah didistribusikannya 1000 dosis vaksin dari Kementerian Pertanian di beberapa wilayah dan lebih khusus difokuskan pada tindakan pencegahan dengan memprioritaskan vaksin pada wilayah Kecamatan Kota Manna dan Pasar Manna. Tindakan isolasi terhadap keluar masuknya hewan ternak di Kecamatan Pino Raya juga telah dilakukan bekerjasama dengan pihak BPBD, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Polres dan Kodim dengan membentuk Posko penyekatan. Disamping itu lanjut Edi, sosialisasi secara massif dengan pendekatan secara persuasif terus gencar dilakukan kepada para pedagang dan peternak agar ternaknya diisolasi dan ditambang terlebih dahulu, agar petugas kesehatan hewan dari Dinas Pertanian lebih mudah untuk melakukan tindakan pengobatan.
Menanggapi apa yang disampaikan Kadis Pertanian, Sekda Sukarni kemudian meminta kepada Dinas Pertanian dan seluruh instansi dan pihak terkait untuk segera menyusun rencana aksi untuk melakukan langkah-langkah strategis dalam menangani wabah tersebut.
Pertama, melakukan pengendalian dan penanggulangan wabah PMK pada hewan ternak di masing-masing wilayah melalui pengamatan, pengidentifikasian, pencegahan, pengamanan, dan pengobatan hewan.
Kedua, melakukan pengawasan optimal, mulai dari tingkat desa/kelurahan serta membentuk posko-posko Gugus Tugas Penanganan PMK.
Ketiga, menindaklanjuti dengan segala kebutuhan dan fasilitas yang dibutuhkan di Dinas Pertanian terkait dengan kebutuhan vaksin dan pengobatan serta mempersiapkan anggaran pendanaan di anggaran perubahan untuk pengendalian dan penanggulangan wabah PMK.
Lebih lanjut, melalui rapat koordinasi ini, Sekda berharap dapat terjalin koordinasi, kolaborasi, dan sinergi yang baik dari semua stakeholders, sehingga upaya penanganan dan pengendalian PMK di Bengkulu Selatan dapat berjalan dengan optimal.
“kami berharap melalui rapat ini nanti kita dapat mengambil peran dan tugas masing-masing sesuai dengan kewenangannya,” tegas Sekda. (Adv/Ali)