Walikota Helmi Bentuk Tim Investigasi Guna Cari Fakta Kelangkaan Gas Melon Pasca Pendistribusian Gratis

Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi didampingi Plt Asisten I Eko Agusrianto, Asisten II Saipul Apandi dan Dinas Sosial saat konferensi pers bersama beberapa awak media di Rumdin Wawali, Minggu (12/12/2021) sore.

Word Pers Indonesia – Walikota Bengkulu Helmi Hasan bertindak cepat untuk mencari fakta kelangkaan gas pasca penyaluran bansos berupa isi ulang gas 3 kg bagi masyarakat miskin (kurang mampu) di Kota Bengkulu tahun 2021 dengan melakukan pembentukan tim investigasi kelangkaan gas. Hal ini tertuang langsung di Surat Keputusan (SK) Walikota Bengkulu nomor 289 tahun 2021 beserta poin-poin penting di dalamnya.

Hal ini juga dijelaskan langsung oleh Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi didampingi Plt Asisten I Eko Agusrianto, Asisten II Saipul Apandi dan Dinas Sosial saat konferensi pers bersama beberapa awak media di Rumdin Wawali, Minggu (12/12/2021) sore.

“Tim ini beranggotakan jajaran Pemkot Bengkulu mulai dari Satpol PP, Dinas sosial, kemudian para Asisten dan seluruh pejabat terkait dan juga kami dibantu oleh pihak Kejaksaan Negeri, TNI, Polri,” ungkap Dedy.

Kata Dedy, tim akan langsung bergerak cepat sesuai dengan arahan Walikota Bengkulu.

“Alhamdulillah timnya sudah terbentuk dan kami akan bergerak secepat mungkin. Dan kita diberi jangka waktu maksimal 7 hari. Sementara itu, hasil sementara kami turun ke lapangan, didapatkan fakta bahwa tidak benar kalau gas melon 3 kg langka karena diborong atau pun dampak atas kebijakan Walikota memberikan subsidi untuk masyarakat miskin,” jelasnya.

Dedy menegaskan, kelangkaan bukanlah karena pendistribusian gas gratis Pemkot, karena sesuai data pihak Pertamina stoknya masih banyak, sedangkan Pemkot hanya mengakusisi sebagian saja.

“Seperti yang sudah disampaikan oleh Walikota sebelumnya untuk kota Bengkulu gas LPG 3 kg kuotanya sebanyak 300 ribu tabung selama 1 bulan. Angka itu sungguh besar, dari 300 ribu tabung itu yang kita intervensi dengan program bantuan sosial ini hanya 31.378 ribu tabung, artinya ada kurang lebih 268.622 tabung, dan yang ini bisa digunakan untuk UMKM dan mungkin masyarakat yang tidak dalam kategori miskin. Jadi, artinya ada persoalan di sini, mungkin pemanfaatannya kurang tepat sasaran, tapi kita tidak memperdebatkan itu, kita mencari solusi,” ungkapnya.

Terkait hal ini, Pemkot juga menyiapkan beberapa solusi ke depan dalam mensiasati kelangkaan gas.

“Ke depan kita (Pemkot) akan membuat kartu subsidi sehingga mereka yang betul-betul berhak mendapat gas dan ini harus benar-benar tepat sasaran. Ke-dua, kita juga mengakomodir para UMKM, dan Pemkot Bengkulu melalui Wakil Walikota akan berkirim surat ke Kementerian ESDM untuk penambahan kuota dalam hal pengadaan gas LPG 3 kg ini,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan, berdasarkan temuan di lapangan, Dedy meminta masyarakat jangan resah dengan persoalan kelangkaan gas melon.

“Inilah beberapa hal yang kami temui di lapangan, oleh karena itu masyarakat jangan resah dan kami sudah berkomunikasi dengan Pertamina. Insya allah pertamina akan menambah kuota bila mana masih terjadi kelangkaan dan kepada masyarakat yang mendapat kartu agar segera mendatangi pangkalan,” tuturnya.

Dikesempatan ini, Dedy juga meminta maaf dengan beberapa persoalan pendistribusian terkait domisili pembagian gas.

“Memang ada sedikit persoalan karena ini kerja besar. Ada persoalan di mana domisili masyarakat yang jaraknya cukup lumayan antara rumah dengan tempat pangkalan, oleh karena itu kami mohon  dimaafkan. Insya allah ke depan jika program ini akan kami lanjutkan, maka kemungkinan akan berbasiskan wilayah.  Dan sekali lagi, kami pastikan bahwa kelangkaan gas bukanlah akibat pendistribusian gas gratis Pemkot. Boleh di cek ke pangkalan masing-masing, kalaupun ada, nanti itu Pertamina memastikan akan menambah stok,” tegasnya.

Dedy juga menuturkan, pendistribusian gas melon gratis ialah sebagai bentuk kepedulian dan perhatian Pemkot dalam mensiasati kelangkaan gas beberapa waktu lalu.

“Dan inilah wujud perhatian Pemkot Bengkulu, sebab se-Indonesia belum pernah ada pemerintah kota nya memberikan subsidi gratis kepada masyarakat, karena baru pertama kali di Kota Bengkulu ini. Maka dari itu, wajar bila ada kelemahan di sana-sini. Insya allah bila ini memang nanti bisa bermanfaat bagi masyarakat, tidak menutup kemungkinan kita juga akan ada program program lainnya untuk kesejahteraan masyarakat Kota Bengkulu,” ucapnya.

Terakhir, Dedy mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tak perlu resah atas beberapa kabar-kabar yang beredar.

“Kami dari tim investigasi melaporkan kepada seluruh warga Kota Bengkulu tercinta untuk tetap tenang , tetap damai, karena cita-cita kami ialah untuk membahagiakan seluruh warga Kota Bengkulu,” pungkasnya. (Adv)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan