Oleh Bagus SLE
Melihat Rafflesia mekar adalah petualangan. Medan jalan yang berbeda-beda setiap lokasi menjadi daya tarik sendiri bagi penikmat yang suka tantangan.
Sajian alam sekitar adalah menu yang berbeda penambah gairah, penghilang lelah. Kadang sawah yang luas, atau bukit-bukit dan lembah yang terjal, bahkan perkebunan kopi, lada atau sawit.
Tanggal 16-10-20 baru lalu, tim KPPL (Komunitas Pencinta Puspa Langka) Bengkulu mengadakan perjalanan ke desa Ulak Bandung kecamatan Muara Sahung, kabupaten Kaur, dalam rangkaian kunjungan untuk sosialisasi habitat rafflesia ke sekretariat Peliwista (Pemuda Peduli Wisata) desa setempat.
Lingkungan yang dilalui dalam perjalanan adalah persawahan dan perkebunan kopi dengan medan jalan berbukit-bukit licin. Ke lokasi seperti ini dilewati menggunakan ojek motor lokal yang sudah dimodifikasi.
Sampai di lokasi mekarnya rafflesia yang jenis Arnoldi inipun harus dengan perjuangan ekstra, karena mekar di permukaan batu yang sebesar rumah pada sisi yang menghadap jurang, termasuk sisi kiri dan kanan.
Untuk bisa berfoto di dekat bunga icon provinsi Bengkulu di desa ini, harus naik meniti permukaan batu yang lembab dan licin. Hanya berpegangan pada akar-akar kecil, yang mencengkeram batu tersebut.
Jika anda mulai tertarik dengan sajian alam Bengkulu, dan berniat akan berkunjung, jangan lupa, persiapkan pakaian yang pas untuk ke lokasi yang akan dituju. Baju atau kaos berlengan panjang, celana panjang yang ringan, topi, lotion nyamuk, sepatu khusus untuk lapangan atau sepatu bot kebun, air dalam tumbler supaya botol bekas anda tidak mengotori lingkungan, dan cemilan.
Jadilah pengunjung yang bijak. Jangan merusak alam. Menjaga alam, berarti menjaga kehidupan masa depan. (Sle)