Temui Mensos RI, Gubernur Rohidin Usulkan 2 Tokoh Bengkulu sebagai Pahlawan Nasional

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat Temui Menteri Sosial RI Risma
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat Temui Menteri Sosial RI Risma

Word Pers Indonesia – Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa-jasa para pahlawannya. Semangat ini ditunjukkan secara tegas oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, dengan mengusulkan 2 nama tokoh yang berjasa terhadap kemerdekaan RI dari Bumi Rafflesia, yaitu A.M Hanafi dan Indra Tjahja masuk sebagai daftar Pahlawan Nasional.

Merealisasikan penetapan gelar pahlawan nasional itu, Gubernur Rohidin, didampingi Anggota DPR RI Muhammad Soleh dan beberapa Kepala OPD Teknis, temui Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini, di Jakarta, Selasa (22/06).

“Jadi ada 2 nama yang telah kita siapkan dokumennya yaitu A.M. Hanafi dan Indra Tjahja. Ini mudah-mudahan masuk pembahasan terkait penetapan Pahlawan Nasional dari Bengkulu,” jelas Gubernur Bengkulu ke-10 itu.

Lanjut Gubernur Rohidin, sebelumnya memang Pemprov Bengkulu telah melakukan upaya ini sejak beberapa tahun terakhir, dengan membentuk Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Provinsi Bengkulu.

Tim tersebut nantinya akan bekerja melakukan pengkajian dan penelitian terhadap tokoh Bengkulu yang berjasa baik terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia maupun berjasa terhadap pendirian Provinsi Bengkulu.

“Menang telah ada 3 nama yaitu A.M Hanafi, Indra Tjahja dan Abdul Rifa’i yang visible untuk kita usulkan mendapat gelar pahlawan nasional. Pekerjaan pertamanya adalah menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Alhamdulillah 2 dokumen telah lengkap dan hari ini kita serahkan langsung ke Mensos RI,” imbuhnya.

Terlebih hingga saat ini baru 2 tokoh Bengkulu yang mendapatkan pengakuan dan ditetapkan menjadi pahlawan nasional, karena berjasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, yaitu Ibu Agung Fatmawati Soekarno dan Hazairin yang merupakan ahli hukum adat, menjadi Residen Bengkulu pada tahun 1946.

“Semakin banyak tokoh-tokoh Bengkulu yang ditetapkan menjadi pahlawan nasional, akan membawa pengaruh besar bagi Bengkulu untuk di kenal luas di berbagai wilayah Indonesia,” pungkasnya.

Sementara itu, Mensos RI Tri Rismaharini menyambut baik dan memastikan pengusulan 2 nama pahlawan nasional ini akan segera ditindaklanjuti, sesuai yang diatur dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.

“Jadi usulan 2 tokoh lengkap dengan dokumennya sudah kita terima hari ini dari Gubernur Bengkulu. Kami dari Kemensos tentunya akan secepatnya memproses ini sesuai dengan undang-undang atau payung hukum yang mengatur mengenai Gelar Kepahlawanan secara formal, lebih tepatnya Gelar Pahlawan Nasional,” jelasnya.

BACA JUGA:  Tak Mendapat Jawaban, IMM Bengkulu akan Gelar Aksi dan Desak Kapolda Mundur

Diketahui, pada dekade awal kemerdekaan Indonesia, AM Hanafi di tunjuk Presiden Soekarno menjabat sebagai Menteri Urusan Tenaga Rakyat tahun 1957 hingga 1960. Kemudian pada 1963 hingga 1965 menjadi Duta Besar RI untuk Kuba. Lalu, AM Hanafi lahir di Bengkulu pada 1918 dan meninggal di Paris, Prancis pada 2 Maret 2004 dalam usia 85 tahun.

Hanafi menyematkan A.M. di nama depannya yang merupakan kepanjangan dari ‘Anak Marhaen’ sebagai wujud kekagumannya kepada Bung Karno.

Tokoh selanjutnya yang diusulkan menjadi pahlawan nasional yaitu Indra Cahya, merupakan Residen Bengkulu yang diangkat pada 3 Oktober 1945. Sehari setelah di angkat baru lah bendera merah putih untuk pertama kali dikibarkan di Kota Bengkulu yaitu pada 4 Oktober 1945.

Nama Indra Cahya saat ini diabadikan menjadi salah satu nama jalan protokol, tepatnya di Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu.

Selanjutnya, Abdul Rifai, adalah orang Indonesia pertama yang meraih gelar dokter di Belanda, dengan kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Amsterdam dan tamat tahun 1908. Abdul Rifai lahir di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu pada 13 Agustus 1871, selain berjasa dibidang kesehatan, juga berjasa dibidang pendidikan dan pers di Indonesia.

Selain mengusulkan 2 tokoh Bengkulu sebagai pahlawan nasional, silaturahmi Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dengan Mensos RI Tri Rismaharini juga membahas tekait progress penyaluran program Jaring Pengamanan Sosial (JPS) di Bumi Rafflesia.

Disampaikan Gubernur Rohidin, dari sisi penyaluran ke masyarakat, Pemprov Bengkulu beserta 10 kabupaten-kota termasuk daerah yang cepat penyalurannnya dan cakupan layanannya sangat baik. Hal ini disambut baik pihak Kemensos RI.

“Jadi Alhamdulillah secara nasional kita (Pemprov Bengkulu) termasuk cepat penyalurannya dan cakupannya juga luas termasuk layanan yang sangat baik,” jelas Gubernur Bengkulu lulusan terbaik UGM ini.

Dalam pertemuan tersebut, lanjut Gubernur Rohidin, Bu Menteri juga konsen, bagaimana menekan angka stunting di Indonesia dan di Bengkulu juga tentu hal ini menjadi perhatian semua pihak.

“Selain program jaringan pengaman sosial yang harus tepat sasaran, mensos juga mendukung bagaimana pemberdayaan ekonomi dari tingkat rumah tangga bisa menjadi sumber kesejahteraan,” pungkasnya. (Mc)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan