Simeulue-Word Press Indonesia – alah seorang mahasiswa Simeulue kembali bersuara mempertanyakan kepada pemerintah simeulue dan dprk simeulue atas penolakan tarif kapal di Simeulue sampai sejauh mana
Dimana Dalam aksi yang di lakukan Aliansi SAMBAR (Serikat Mahasiswa Bersama Rakyat) Melakukan aksi tanggal 18 Januari lalu, dimana mereka meminta kepada pemerintah simeulue dan DPRK simeulue sama sama menolak atas kenaikan harga tarif kapal namun sampai saat ini surat yang diberikan pemerintah simeulue kepada Pj. Gebenur Dan Dishub Aceh belum terlaksana dengan baik.
Ihsanul Fikri salah seorang mahasiswa simeulue yang Sedang menempuh pendidikan di Universitas Teuku Umar mempertanyakan kembali keseriusan pemerintah simeulue dalam penolakan harga tarif tiket kapal ini.
“Hampir sebulan lebih kami menunggu hasil surat pemerintah simeulue tentang penolakan ini namun sampai detik ini tidak ada kejelasan yang pasti,” ujarnya.
Ia juga mempertanyakan, Apakah pemerintah simeulue dan Dprk simeulue hanya sekedar mengantarkan sebuah surat saja namun pengawalan tidak ada atau sekedar pencitraan saja bahwa surat sudah di lakukan namun filbek dari surat itu belum ada yang pasti.
Tambahnya Sejauh mana pengawalan tentang penolakan Tarif tiket ini, dimana sampai detik ini belum ada titik temu yang benar benar ada kejelasan tentang penolakan tarif tiket ini kami meminta keseriusan pemerintah simeulue dalam penolakan tarif tiket ini.
Penolakan tarif tiket ini penuh dengan alasan mahasiswa menilai pemberlakukan penyesuaian tarif angkutan kapal ferry tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan, sehingga berdampak terhadap lonjakan harga jual kebutuhan pokok di Kepulauan Simeulue, yang pada dasarnya bergantung pada armada transportasi laut maka ini yang perlu dilakukan.
“Kami akan menunggu hal tersebut sampai beberapa hari kedepan, jika tidak kami akan lakukan aksi di dishub Aceh dengan tuntutan yang sama, kami minta kejelasan dalam hal ini,” tutupnya. (WR)