Bedah Buku: Bengkulu Hebat, Rangkuman Potensi Besar Daerah Eks “Jajahan”

Oleh Lekat S. Amrin

SENGAJA saya mulai dengan pertanyaan; kenapa bangsa Inggris di masa lampau sampai tertarik investasi besar-besaran di Bengkulu?

Dan pertanyaan itu pula yang dielaborasi sedemikian rupa oleh Prof. Dr. Rohidin Mersyah dalam bukunya yang berjudul “Bengkulu Hebat”. Acara siremonial, tanggal 27 Februari 2024 di Balai Raya Semarak Bengkulu, bertajuk Bedah Buku ‘Bengkulu Hebat’, adalah pemaparan resmi oleh sang penulis di hadapan para akademisi, intlektual, pejabat birokrasi, akitifis LSM, jurnalis, dan para mahasiswa serta pelajar, terkait garis besar isi dalam buku tersebut.

Perpustakaan Daerah Bengkulu yang dikomandani Meri Sasdi, M.Pd, memfasilitasi acara tersebut sehingga dapat berjalan dengan lancar, tentu didukung oleh sponsor penerbitan buku yaitu pihak Bank Indonesia Cabang Bengkulu.

Lalu di mana hebatnya Bengkulu itu. Maka, kembali bertitik tolak pada pertanyaan di atas, kenapa begitu tertarik Inggris masa lampau melakukan investasi besar-besaran di Bengkulu, itulah yang mendorong Rohidin tertantang ingin membuktikan kehebatan Bengkulu dalam buku ini.

Investasi Inggris terbesar yaitu penciptaan Benteng Marlborough adalah pembuktian bangsa Eropa yang mengakui Bengkulu ini sebagai wilayah yang mempunyai potensi kekayaan luar biasa. Bahkan sebelumnya telah dibangun Benteng York dan Benteng Ana, baru kemudian Fort Marlborough dibangun terbesar kedua setelah benteng Inggris di Madras India. Sebagai negeri yang telah maju, maka Inggris mendirikan organisasi dagang yaitu British East India Company (BEIC) tahun 1685 sebagai alat pengorganisir dunia perdagangan di Bengkulu dan dunia internasional kala itu.

Dari sisi historis tentang persentuhan bangsa asing menduduki tanah Bengkulu dikupas tuntas oleh Rohidin Mersyah, untuk menggambarkan kehebatan Bengkulu di mata bangsa Eropa dalam hal ini bangsa Inggris, tentu didasari ketertarikan untuk mengambil kekayaan alamnya. Potensi emas terbaik di Indonesia yaitu emas Lebong Tandai adalah bagian kekayaan Bengkulu yang membuat bangsa Eropa tidak dapat menyepelekan daerah ini.

Buku Bengkulu Hebat disusun dengan bahasa yang apik dan mudah dimengerti. Ada 10 bab, dan masing-masing bab terdiri dari sub bagian yang mengurai bebagai potensi yang dimiliki provinsi Bengkulu. Buku dengan tebal 209 halaman ini dilengkapi dengan prakata para petinggi negeri ini, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Ir. Airlangga Hartarto, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Puti Guntur Sukarno.

Sebagai seorang Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, tentu lebih detil dan mendalam menguraikan berbagai potensi yang dimiliki oleh daerah ini. Karena bliau sebagai pejabat yang sekaligus mengeksekusi kebijakan pembangunan di berbagai bidang, maka isi buku ini sangat berguna bagi semua kalangan sebagai literaratur yang menyajikan data lengkap tentang provinsi Bengkulu.

Buku Bengkulu Hebat, menurut pemaparan Rohidin Mersyah di hadapan semua peserta, mengatakan bahwa ditulisnya buku ini tidak lain penyatuan materi sembilan (9 judul) buku yang telah ditulis sebelumnya. Oleh karena itu menurut Rohidin, buku ini sangat lengkap menyajikan data dan fakta tentang potensi luar biasa yang dimiliki provinsi ini. Potensi pertanian dan perkebunan, hutan, potensi wisata bahari, wisata sejarah, bahkan danau sangat luas di tengah kota.

Lalu secara geografis, letak provinsi Bengkulu di pantai samudera Hindia akan menjadi pintu gerbang bagi daerah-derah provinsi yang ada di Pulau Sumatera, seperti Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Sumatera Barat, ketika semua infrastruktur jalan tol telah terbuka menuju Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.

Maka Rohidin Mersyah menyimpulkan bahwa provinsi Bengkulu sangatlah hebat, dan tidak lagi pas diidentikkan dengan pameo ; ikan sejerek, bere secupak, madar (ikan sejerat, beras se leter, tidur). Kenapa bangsa barat ratusan tahun lalu menjajah Bengkulu, tidak lain karena daerah ini mempunyai magnet yang luar biasa, yaitu kekayaan alam serta potensi wisata yang paripurna.(#)

Penulis adalah Pemimpin Redaksi FokusBengkulu.blogspot.com