Deklarasi Damai dan Aman Covid-19 Buka Pesta Demokrasi yang Optimis

Bengkulu, wordpers.id – Sejumlah bakal calon Gubernur dan wakil Gubernur Bengkulu pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 6 Desember mendatang bersama unsur keamanan daerah deklarasikan kampanye damai.

Tak hanya kampanye damai, deklarasi yang diinisiasi Polda Bengkulu ini juga komitmen laksanakan Pilkada aman COVID-19.

“Deklarasi digelar serentak seluruh Polres Jajaran Polda Bengkulu yang melaksanakan pengamanan Pilkada 2020,” kata Kapolda Teguh Sarwono, Jumat.

Deklarasi tersebut dihadiri dihadiri Forum kordinasi pimpinan daerah serta tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bengkulu periode 2020 sampai dengan periode 2025.

“Kita juga melibatkan organisasi kemahasiswawaan, ketua adat, organisasi masyarakat, Satgas COVID-19 dan forum kerukunan umat bergama dalam pengamanan Pilkada,” kata Teguh Sarwono.

Deklarasi Aman Pilkada dan Aman COVID-19 ini sebagai upaya Kepolisian untuk menciptakan situasi aman dan kondusif dalam gelaran Pilkada serentak 2020 yang diikuti tiga pasangan Cagub dan Cawagub Provinsi Bengkulu.

“Tentunya dengan melalui tahapan Pilkada yang menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah di tengah penerapan adaptasi kebiasaan baru COVID-19. Selain mengajak masyarakat untuk menjalani proses pemilihan secara damai, bakal calon juga harus bisa mengedukasi massanya untuk taat protokol COVID-19,” ujar Kapolda.

Kapolda menegaskan, tahapan pemilihan jangan sampai jadi wilayah sebaran baru pandemi ini. Sehingga pihaknya mengajak pemerintah bersama-sama dengan masyarakat disiplin dan fokus dalam mencegah sebaran COVID-19.

”Untuk mencegah wilayah sebaran baru selama pelaksanaan Pilkada berlangsung, kita gelar deklarasi secara serentak di seluruh Polres yang melaksanakan Pilkada,” ungkap Kapolda Bengkulu.

“Untuk itu, tahapan Pilkada nanti sebisa mungkin kita minimalisir tanpa ada kerumunan dan disiplin protap pandemi ini,” tambah Kapolda.

Tak hanya itu, pihak kepolisian juga komitmen menjaga agar gelaran Pilkada tanpa ada gejolak di tengah masyarakat.

“Potensi kerawanan konflik segera kita atasi dengan edukasi humanis, proses demokrasi yang optimis sehingga masing-masing pendukung berpegang teguh pada prinsip damai,” sampai Kapolda. (Jenggo/BM)