Bengkulu – Antrean panjang kendaraan untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) masih terjadi di sejumlah wilayah Bengkulu, meskipun kapal pengangkut berisi 3.000 kiloliter BBM telah tiba di Pelabuhan Pulau Baai pada Minggu (9/11/2025). Hingga pukul 17.00 WIB, antrean kendaraan sepanjang lebih dari satu kilometer terlihat di hampir seluruh SPBU di Kota Bengkulu.
Kondisi serupa juga terjadi di warung penjual BBM eceran di beberapa kawasan seperti Kelurahan Bentiring dan Rawa Makmur. Warga mengeluhkan harga pertalite yang melonjak drastis hingga mencapai Rp25.000 per liter di tingkat eceran.
“Harga pertalite sekarang kisaran Rp15.000 sampai Rp25.000 per liter di warung eceran. Itu pun harus antre lama,” kata Fajar, warga Kota Bengkulu, Minggu (9/11).
Yanti, warga lainnya, mengaku harus menunggu hingga dua jam untuk mendapatkan 25 liter pertalite di SPBU Pagar Dewa. “Pertamax malah kosong di SPBU, jadi semua berebut pertalite,” ujarnya.
Menanggapi situasi tersebut, Sales Area Manager Retail Pertamina Bengkulu, Mochammad Farid Akbar, menjelaskan bahwa antrean panjang terjadi karena distribusi BBM sempat terganggu akibat cuaca buruk dan kendala teknis pada awal November. Ia memastikan pasokan kini kembali normal setelah Terminal BBM Lubuk Linggau (Sumatera Selatan) dan Terminal Kabung (Sumatera Barat) kembali beroperasi.
“Stok BBM di Bengkulu aman. Kami imbau masyarakat tidak melakukan panic buying,” ujar Farid.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan meminta Pertamina untuk memperbaiki pola komunikasi dengan masyarakat agar situasi tetap kondusif. Ia menilai keterbukaan informasi penting untuk mencegah kepanikan.
“Tolong ada empati ke masyarakat. Kalau komunikasi baik, masalah bisa diminimalisir. Cukup satu menit saja buat video permintaan maaf dari Pertamina agar warga tenang,” kata Helmi dalam rapat penanganan distribusi BBM, Sabtu (8/11).
Pemerintah Provinsi Bengkulu juga menyiapkan langkah antisipatif jika antrean berkepanjangan terus terjadi, termasuk kemungkinan penerapan work from home (WFH) bagi ASN dan pembatasan pembelian BBM di SPBU.
“Kalau komunikasi dari Pertamina jelas, kami bisa ambil langkah antisipatif. Masyarakat juga tidak akan panik,” tambah Helmi.
Situasi antrean BBM di Bengkulu masih dipantau pemerintah daerah bersama aparat kepolisian untuk memastikan distribusi berjalan lancar dan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.
