Kepala Daerah Bengkulu Perusak Alam, Miskinkan Rakyat Yang Dipimpin

Word Pers Indonesia – Bengkulu adalah salah satu daerah yang disematkan Kementrian Bappenas sebagai 16 Provinsi dari 44 Provinsi Termiskin di Indonesia. Baca beritanya di sini, https://wordpers.id/pak-gubernur-walikota-bupati-kenapa-provinsi-bengkulu-termiskin/

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230605142725-532-957797/16-provinsi-di-ri-masuk-kategori-miskin-tahun-depan

Kemiskinan di Provinsi Bengkulu salah satunya Kepala Daerah “Perusak Lingkungan” Dengan alasan investasi. Meski beberapa rakyat di daerah telah berkali-kali melakukan aksi demo tolak dan tutup dan perkebunan perusak alam.

Rusaknya lingkungan hidup dan kelestarian alam tidak terjaga, akibat mudahnya pemerintah daerah provinsi bengkulu memberi konsesi lahan tambang dan perkebunan kepada oligarki. Mudahnya merubah status hutan yang lestari alami dirambah secara bar bar oleh oligarki pengejar cuan. Sementara BPN dengan mudah menyetujui peluasan lahan HGU

Akibat mudahnya kepala daerah mengeluarkan izin konsesi perkebunan dan pertambangan yang pasti menganggu ekosistem lingkungan dari hulu ke hilir.Akibatnya rakyat termiskin oleh sistem. Karena Kepala Daerah di Provinsi Bengkulu lebih fokus investasi tapi tidak peduli kerusakan hutan. Investasi bagi-bagi lahan hutan ke oligarki, kerusakan lingkungan justru dinikmati rakyat.

Salah satu bukti hampir tiap tahun daerah-daerah di provinsi bengkulu terkena banjir atau langganan banjir, baik daerah sentra produksi tambang dan perkebunan, juga akibat pendangkalan sungai dan pengundulan hutan.

Provinsi Bengkulu masuk daerh kategori termiskin setidaknya ada dua alasan krusial

1. Daerah dengan Ketergantungan pada Sektor Primer seperti Provinsi Bengkulu:

Daerah Bengkulu sangat bergantung pada sektor primer, seperti pertanian, perkebunan, atau pertambangan, seringkali dianggap sebagai daerah yang termiskin. Meskipun sektor primer memiliki potensi sumber daya alam yang besar, daerah yang hanya mengandalkan sektor ini dapat mengalami kerentanan terhadap fluktuasi harga komoditas, kerusakan lingkungan, dan keterbatasan diversifikasi ekonomi. Ketidakstabilan ekonomi dan rendahnya tingkat pendapatan dapat menjadi faktor pengabaian kemiskinan di daerah tersebut.

2. Provinsi Bengkulu Daerah dengan Masalah Lingkungan yang Serius:

Daerah yang menghadapi masalah lingkungan serius, seperti degradasi lahan, kerusakan hutan, atau polusi udara dan udara, cenderung mengalami dampak negatif terhadap mata pencaharian masyarakat dan kesehatan mereka. Kerusakan lingkungan dapat mempengaruhi produktivitas sektor pertanian dan perikanan, mengurangi ketersediaan sumber daya alam, serta meningkatkan risiko bencana alam. Dalam jangka panjang, hal ini dapat berdampak

Pengamatan kebijakan publik media online wordpres.id Freddy Watania sepakat dengan Pernyataan gabungan Mapala yang melakukan orasi peringatan hari lingkungan hidup 5 Mei 2024 yang intinya membangun kesadaran jelang tahun politik 2024, Bahwa rakyat bengkulu harus menentukan pilihan dengan benar, yaitu,memilih Kepala Daerah (Gubernur, Walikota dan Bupati) harus peduli lingkungan dan jiwa serta olah rasa dalam melindungi dan melestarikan alam di provinsi bengkulu.

Cek beritanya disini: https://infonegeri.id/2023/06/06/hlh-sedunia-pkd-mapala-bengkulu-bijak-pilih-pemimpin-untuk-bumi/

“Rakyat jangan lagi mau ditipu oleh calon pemimpin yang dalam janji kampanyenya akan mendatangkan investasi tambang dan perkebunan untuk kesejahteraan rakyat, itu janji manipulatif, pembodohan publik. Yang dirasakan rakyat justru bukan kesejahteraan tapi penderitaan akibat banjir, lahan pertanian berkurang, sumber air bersih DAS Bengkulu tercemar logam berat,” jelas Freddy.

Lanjut Freddy, karena bentang hutan yang luas Provinsi Bengkulu (Bentang Hutan Seblat) masuk dalam jalur bukti barisan yang subur dan memiliki cadangan kandungan mineral dan minyak bumi yang melimpah, itu menjadi salah satu faktor banyak orang ingin merebut posisi sebagai kepala daerah tujuannya obral konsesi lahan alasan investasi untuk mendapat fee dari izin-izin konsesi lahan dari oligarki.

Tidak ada masalah soal investasi, tapi harus peduli lingkungan yang paling utama untuk menjaga kelestarian alam untuk warisan anak cucu.

“Jangan pilih calon Kepala Daerah dan Incumbent yang tidak berani menutup tambang dan perkebunan di Bengkulu yang jelas-jelas merusak alam dan memiskinkan rakyat,” tutup Freddy

Editor: Anasril A