Seluma, Word Pers Indonesia – Polemik panjang soal rencana investasi tambang emas di Kabupaten Seluma, Bengkulu, memasuki babak akhir. Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2025 disebut menjadi titik final legalitas proyek tersebut. Kini, fokus tidak lagi pada perdebatan pro dan kontra, melainkan memastikan Seluma mendapat manfaat ekonomi sebesar-besarnya.
Anggota DPRD Seluma dari Fraksi PDIP, Febrinanda, menegaskan regulasi yang baru diterbitkan pemerintah pusat telah mengunci kelanjutan proyek tambang emas tersebut.
“Saya sebenarnya tidak lagi ingin bicara pro dan kontra. Dengan adanya PP 28 Tahun 2025 ini, semuanya sudah final. Tidak bisa lagi ditunda,” tegas Febrinanda dalam Forum Live Seluma Berdialog 2025 di Gedung Serasan Seijuan, Rabu (22/10/2025).
Menurutnya, perjuangan politik saat ini harus diarahkan pada negosiasi yang menjamin manfaat nyata untuk Kabupaten Seluma. Salah satunya, alokasi saham langsung untuk pemerintah daerah.
“Kalau pun ada saham 10 persen atau 20 persen, itu harus untuk Seluma. Dampaknya langsung ke masyarakat di sini, bukan ke provinsi,” ujar Febrinanda menekankan.
Selain saham, Febrinanda mendesak komitmen sosial sejak awal dari perusahaan tambang: beasiswa untuk mahasiswa Seluma serta pendirian lembaga pendidikan tinggi berbasis pertambangan agar sumber daya manusia lokal siap bersaing.
“Sebelum operasional dimulai, investor harus menunjukkan niat baiknya kepada masyarakat,” ucapnya.
Dalam momen yang sama, Bupati Seluma Teddy Rahman SE MM memastikan pemerintah daerah akan berada di garda depan mengawal iklim investasi agar tidak hanya menguntungkan korporasi.
“Pemerintah daerah mendukung iklim investasi yang sehat sebagai motor pertumbuhan ekonomi. Tapi semua tetap berbasis kajian ilmiah dan pemberdayaan masyarakat lokal,” tegas Teddy.
Ia menegaskan, Pemkab akan menjaga agar seluruh proses berjalan transparan dan berkeadilan.
Momentum Besar, Risiko Besar tentunya akan ada. Dengan munculnya dukungan politik dan pemerintahan, investasi tambang emas di Seluma kini memasuki babak krusial, negosiasi dan pengawasan.
Masyarakat menaruh harapan besar agar proyek ini benar-benar membawa kemakmuran, bukan justru memicu kerusakan lingkungan dan konflik sosial seperti yang terjadi di daerah lain.
Kolaborasi Pemda, perusahaan, dan elemen masyarakat akan menjadi penentu apakah investasi tambang emas Seluma menjadi berkah ekonomi, atau justru kutukan bagi masa depan daerah.
Editor: Anasril
