Oleh: Tirta Ayu Sabina
Pada zaman Belanda tahun 1930 di Indonesia, terdapat praktik pekerjaan tukang panggul turis atau biasa disebut sebagai “coolie” dalam bahasa Inggris.
Mereka umumnya adalah pekerja berpengalaman atau pekerja kasar yang menyewakan jasa mereka kepada turis atau bangsawan Belanda untuk membantu membawa barang-barang atau perlengkapan ke daerah yang sulit dijangkau oleh kendaraan atau kuda.
Di beberapa daerah terpencil di Indonesia, terutama di wilayah pegunungan atau hutan yang sulit diakses, kendaraan dan kuda seringkali tidak bisa digunakan.
Oleh karena itu, tukang panggul turis menjadi solusi untuk mengangkut barang-barang tersebut. Mereka biasanya menggunakan tandu atau tongkat bambu yang dibebankan di bahu untuk membawa barang-barang tersebut melalui medan yang sulit.
Praktik ini merupakan salah satu contoh dari eksploitasi tenaga kerja lokal oleh pemerintah kolonial Belanda dan juga oleh para ekspatriat Belanda.
Para tukang panggul turis sering kali dibayar dengan upah yang rendah, sementara barang-barang yang mereka angkut sering kali sangat berharga.
Hal ini mencerminkan dinamika kekuasaan dan eksploitasi yang ada pada masa kolonial tersebut.
Salam Kopi gayo…. #sanghyangayu #sanghyangayu #kopigayo #kopigayoaceh #kopigayoasli #sejarahindonesia