Kaban Kesbangpol Tidak Mengetahui Ada WNA Bekerja Disimeulue

Simeulue- WordPers Indonesia – Beredarnya Dimedia sosial diduga warga negara asing (WNA ) yang memanfaatkan Visa kunjungan ke kabupaten Simeulue Namun untuk bekerja, saat media Wordpres.id konfirmasi Kesbangpol ini tanggapan kaban Kesbangpol Sabu Nasir Menyampaikan ” kami dari pihak Kesbangpol kami baru mengetahui atas adanya WNA yang bekerja di kabupaten Simeulue maka karena isu ini baru-baru kami ketahui sehingga kami akan telusuri dan kami akan cari tau dulu kebenarannya bagaimana ucapnya kaban sabu Nasir.

Sambungnya kalau memang ia seperti yang diberitakan maka langkah selanjutnya akan dikoordinasikan dengan pihak imigrasi apa tindakan yang harus dilakukan nantinya, karna kami dari Kesbangpol tidak bisa memberikan tindakan itu wewenang imigrasi dan tentang warga simeulue yang tidak bisa berkunjung beberapa ke resort disimeulue kami sudah ada pembahasan awal dan setau kami sejauh jika masuk ke resort harus ada kepentingan jika tidak ada kepentingan ngapain juga kesitu ucapnya WhatSap media sabu Nasir.

Dimana diberita sebelumnya menyampaikan ” Sejumlah Warga Negara Asing (WNA) yang berkunjung ke Kabupaten Simeulue diduga memanfaatkan visa kunjungan untuk bekerja di sejumlah tempat usaha resort, jenis kerja yang dilakukan oleh para WNA bervariasi seperti menjadi tenaga fotografer, videografer bahkan menjadi pemandu wisata bagi WNA itu sendiri.

Bukan tanpa sebab karena memang di Simeulue belum tersedianya kantor imigrasi sehingga WNA yang datang ke Simeulue dengan leluasa dapat berkerja untuk menghasilkan uang dengan nominal yang fantastis.

WNA yang menjadi pemandu (guide) bagi wisatawan asing yang datang ke Simeulue dengan dibanderol tarif yang terbilang mahal, sementara peluang untuk pemandu wisata lokal kecil peluang yang diberikan oleh pihak manajemen resort.

Sementara hal senada juga disampaikan mantan pemandu wisata lokal yang juga meminta namanya disamarkan, dirinya tak menampik jika praktek tersebut memang sudah lama dilakukan oleh sejumlah WNA yang berkunjung ke Simeulue.

“Para pekerja dari WNA tersebut datang ke Simeulue dengan membawa sejumlah peralatan seperti kamera profesional dan drone hingga kamera bawah air untuk menjual hasil keindahan alam Simeulue,” katanya.

BACA JUGA:  Jaringan Simeulue Setelah Diberitakan Kembali Normal Walaupun Sebagian Wilayah

Untuk tarif yang dijual seperti foto ataupun video seperti pada selembaran yang dipampang di resort mencapai 4 hingga 5 juta rupiah.

Bahkan memang pekerjaan yang dilakukan oleh para WNA tersebut dilakukan dengan sangat rapi sehingga sulit terendus oleh instansi yang berwenang, dikarenakan lokasi yang berpindah pindah antara satu daerah ke daerah yang lain.

“Mereka kadang kadang hanya di Simeulue kurun waktu satu hingga dua bulan lalu pindah ke daerah lain namun nanti datang lagi, ada juga WNA yang berkerja sampai hampir satu tahun,”jelasnya.

Diketahui sejumlah WNA yang berkerja hanya mengantongi visa pengunjung dan tidak memiliki work permid sebagaimana yang ditentukan oleh Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan.

Menurutnya para WNA yang datang bekerja menjual foto maupun video diduga tidak memiliki izin yang dikantongi oleh WNA yang datang ke Simeulue.

“Kita tidak melarang WNA yang datang ke Simeulue untuk berkerja namun harus melalui regulasi yang ada seperti memliki word permid,”jelas narasumber yang disamarkan namanya.

Dirinya berharap agar tenaga lokal bisa diberdayakan untuk menjadi fotografer maupun videografer maupun guide sehingga membuka lapangan kerja.

“Selama ini yang terjadi banyak WNA yang bekerja secara komersil namun tidak memberikan pendapatan asli daerah untuk Simeulue, seharusnya ada pajak yang dibayarkan ke daerah,”ungkapnya.

Menurutnya hal ini terjadi karena kurang adanya pengawasan dari instansi terkait untuk melihat di lapangan adanya WNA yang berkerja.

Modus operandi yang dilakukan oleh WNA dilakukan sebagai guide, sebagai photografer dan videografer dalam kurun waktu satu bulan secara bergantian, sehingga tidak menimbulkan berbagai kecurigaan.

Mirisnya oknum WNA mempublikasikan brosur penjualan foto dan video melalui akun media sosial seperti instagram serta dipampang di beberapa resort yang ada di Simeulue”.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan