Aceh Barat||WordPers – Indonesia : Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat mengajukan proposal ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU) senilai Rp.46,7 Milliar untuk pembangunan breakwater (Jetty) kolam retensi sebagai upaya pengendalian banjir dikawasan kota Aceh Barat yang kerap terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi Rabu (12/12-2024).
Spesifikasi pembangunan pemecah ombak itu dilakukan dengan kombinasi Tetrapod atau Batu Gajah dan Geotextile. Sementara untuk Bendung Spillway dan bangunan pelengkapnya terdiri atas Beton Bertulang dan Pondasi Bore Pile.
Rencana yang akan dibangun PUPR sepanjang 450 meter kearah laut terletak di kawasan pesisir Desa ujong kalak, Kecamatan Johan Pahlawan.
Kepala Dinas PUPR Aceh Barat, Dr. Ir. Kurdi, ST, MT, IPM, Asean-Eng menyebutkan urgensi pembangunan kolam retensi ini disebabkan selisih elevasi antara daratan dan permukaan laut yg relatif kecil, menyebabkan kawasan perkotaan menjadi rentan banjir luapan.
“Sangat rentan mengalami genangan banjir pada saat intensitas hujan tinggi pasang laut terjadi secara bersamaan,”
Kurdi menyebutkan, pembangunan pengarah arus dan penahan ombak serta bendung tersebut tidak tercover baik oleh anggaran daerah. Sehingga pemerintah setempat mengajukan rancangan untuk pembiayaannya langsung ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Dalam rancangan sementara, pembangunan pengarah arus dan penahan ombak serta bendung berbatasan dengan Pantai dan Laut, dimana kegunaannya mencegah masuknya air laut ke dalam kolam retensi, dan mencegah terbentuknya sedimen pada jalur pembuangan.
“Masterplan sudah ada, namun Breakwater Jetty belum memiliki DED (detail engineering desain), arah dan dimensi akan disesuaikan dengan dengan Hasil DED Jetty dan Bendung,”demikian Kurdi.