WOrd Pers Indonesia – Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu mendata terdapat empat titik lokasi longsor di sepanjang jalur Kabupaten Bengkulu Utara – Lebong, yang akan ditangani segera dengan pembersihkan jalan dan pemotongan tebing sehingga kondisinya lebih datar.
Dikatakan Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lebong untuk melakukan penanganan kedaruratan dengan bantuan non teknis.
“Jalur dari Gunung Selan (Kabupaten Bengkulu Utara) sampai dengan Lebong itu telah terjadi longsor, ada empat titik. Kemarin kita sudah berkoordinasi dengan pemerintah Lebong untuk sementara penanganan mereka kita bantu non teknis,” jelas Tejo Suroso kepada RRI, Selasa (16/4) saat ditemui disela-sela kegiatan halal bihalal Pemerintah Provinsi Bengkulu di Kantor Gubernur Bengkulu.
Dalam minggu ini pihaknya akan kembali mengirimkan alat berat untuk melakukan pekerjaan itu.
“Minggu ini akan menerima alat berat untuk pembersihan secara total,” ungkapnya.
Kendati jalur lintas itu sering terjadi longsor, namun dikatakan Tejo Suroso penanganan yang bisa dilakukan hanya sebatas pembersihan jalur yang menutupi jalan serta pemapasan tebing. Sementara untuk pemasangan bronjong atau penahan tebing menurutnya belum bisa dilakukan karena keterbatasan anggaran.
“Tebingnya belum. Jadi kita penanganan sementara juga yang penting kita lebih datarkan, supaya tidak lagi terjadi longsor. Termasuk nanti penghijauan,” tutupnya.
Untuk diketahui, kawasan yang sering dilanda bencana tanah longsor berada di kawasan Bukit Resam yang merupakan jalur lintas perbatasan Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Lebong.
Dalam bulan April 2024 ini, bahkan longsor sudah dua kali terjadi yakni tanggal 5 dan 10 April 2024 yang sempat menutupi badan jalan sehingga menyebabkan akses jalan itu terputus.(*)