Gubernur Lampung Dukung Pemanfaatan Panas Bumi untuk Ketahanan Energi

wordpers.id – Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, menyatakan dukungannya terhadap pengembangan energi bersih panas bumi untuk mewujudkan ketahanan dan kedaulatan energi dalam negeri.

Bahkan ia menegaskan, energi panas bumi menjadi salah satu andalan Pemprov Lampung dalam mewujudkan program Lampung Terang yang kini masih terus diupayakan.

“Lampung kini masih mengalami krisis energi dan panas bumi yang ramah lingkungan akan menjadi andalan di masa depan serta salah satu andalan dalam mewujudkan program Lampung Terang,” kata Gubernur saat melakukan kunjungan kerja ke PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) Ulubelu di Kabupaten Tanggamus, Kamis (18/6/2020) lalu.

Gubernur pun menyampaikan dukungannya kepada PGE untuk terus memanfaatkan energi panas bumi dalam rangka memenuhi kebutuhan energi masyarakat Lampung.

Ia menyampaikan, energi panas bumi yang dihasilkan PT PGE Ulubelu dengan kapasitas sekarang mencapai 220 MW, mampu memenuhi 25% dari kebutuhan listrik Provinsi Lampung.

Gubernur Arinal berharap PGE dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, tidak hanya energi listrik, tapi juga dalam pemberdayaan masyarakat.

Dalam kunjungannya Gubernur sempat meninjau berbagai komoditi hasil masyarakat Tenggamus yang menjadi binaan PGE. Di antaranya kopi beloe yang dihasilkan Kelompok Petani Kopi Beloe.

Komplek PLTP Ulubelu, Kabupaten Tenggamus, Lampung. (*)

Hadir dalam kesempatan itu Bupati Tanggamus Dewi Handajani, Wakil Bupati AM Syafi’i, Ketua DPRD Heri Agus Setiawan, General Manager PT PGE Ulubelu Mawardi Agani, dan tokoh masyarakat Tenggamus.

Sementara itu, GM PT PGE area Ulubelu Mawardi Agani, menyampaikan, perusahaannya telah menggulirkan berbagai program CSR dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Selain mengangkat komoditi kopi, PT PGE juga membina peternak kambing Saburai sebagai hewan endemik Tanggamus.

Lampung memang merupakan salah satu provinsi yang memiliki sumber energi panas bumi cukup melimpah. Dari data Kementerian ESDM, di provinsi ini terdapat delapan titik panas bumi di luar Ulubelu. Dari delapan titik tersebut, empat di antaranya telah ditetapkan menjadi wilayah kerja panas bumi (WKP), dan empat lagi masih potensi. Keempat lapangan panas bumi yang telah ditetapkan menjadi WKP tersebut adalah WKP Rajabasa, Sekincau, Way Ratai dan Way Panas. Sementara yang masih potensi adalah lapangan panas bumi Natar, Fajar Bulan, Suoh Antatai dan Way Umpu.

Sedangkan PLTP Ulubelu yang dikelola PGE, hingga kini telah berkembang menjadi empat unit. Panas bumi di lokasi ini mulai dieksplorasi pada tahun 1991. Kemudian tahun 2012, PLTP Ulubelu 1 dan 2 mulai COD dengan kapasitas 2 x 55 MW. Kemudian Maret 2017 PLTP Ulubelu 4 pun kembali COD dengan kapasitas 1×55.

Hingga saat ini PGE telah mengebor sebanyak 50 sumur, 23 diantaranya untuk PLTP 3 dan 4 dan sisanya untuk Ulubelu 1 dan 2 dengan 16 juta jam kerja tanpa fatality. (Rls/PanasBumi)