Word Pers Indonesia – Hingga Akhir tahun 2022, ketersediaan kuota Solar Subsidi untuk Bengkulu hanya tersisa 35 Rb Kilo Liter. Tapi mengapa Usulan penambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis bio solar bersubsidi sampai saat ini malah belum juga disetujui oleh Kementerian Keuangan.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Mulyani menyampaikan, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu terus berupaya mencari jalan keluar untuk mencukupi kebutuhan solar subsidi.
“Sekarang sudah akhir Agustus dari 43 ribu kiloliter dikurangi sekitar 8 ribu kiloliter kebutuhan perbulannya. Berarti saat ini masih tersisa sekitar 35 ribu kiloliter saja, ” kata Mulyani, Rabu (31/08).
Masih kata dia, Upaya usulan tertulis mau pun lisan telah dilayangkan ke pemerintah pusat dan Badan Pengatur Hilir Minyak Bumi dan Gas (BPH Migas) namun belum juga mendapatkan titik terang.
“Ketersediannya sendiri tahun ini adalah sebesar 111.970 kiloliter. Namun mengingat penyalurannya masih belum tepat sasaran, maka hanya tersisa 35 ribu kilo liter saja,” kata dia.
Kurangnya kuota ini berdampak besar pada situasi di lapangan, khususnya di stasiun pengisian bahan bakar minyak (SPBU) yang akhirnya terjadi penumpukan antrean kendaraan untuk mendapatkan solar.
“Terkait banyak SPBU yang tutup itu karena demi keamanan karyawan dan keamanan SPBU itu sendiri agar tidak terjadi klise dengan para supir. Ketika kondisi sudah normal kembali pasti akan buka kembali dan menyalurkan kembali,” ujar Mulyani. (Life.B)