Optimalisasi Layanan Kesehatan, RSUD Mukomuko Terus Tingkatkan Kualitas

RSUD Mukomuko Plt Direktur Plt Direktur Bustari Maler

Mukomuko, Word Pers Indonesia – Rumah Sakit Umum Daeah (RSUD) Mukomuko seawal berdiri sudah dipersiapkan selaku Rumah Sakit (RS) Rujukan antar kabupaten. Sejalan perjalanannya kesemuaaan itu jauh dari harapan masyarakat. banyak layanan yang tidak bisa dilakukan, banyak alat medis yang rusak, lab yang rusak, Ronsen yang tidak bisa digunakan, obat yang tidak tersedia, utang blud yang banyak, sehingga Pemeintah Daerah (Pemda) Mukomuko hadir untuk menyelamatkanya.

“Untuk itulah Bupati Mengundang pertemuan silaturahmi, mendudukan kembali cita cita berdirinya RSUD. Semua elemen RSUD menyambut baik, hal ini yang ditunggu tunggu hampir 6 tahun tidak pernah dilakukan ajang diskusi seperti ini yang prinsipnya positip,” kata Drs H. Bustari Maler, M. Hum , Plt Direktur RSUD Mukomuko, 10/8/2022 lalu.

Kemudian, ia juga menerangkan layanan dan kualitas kesehatan pada masyarakat akan terus ditingkatkan demi kepuasan dan standar pelayanan yang prima.

Menurutnya, hal itu sesuai dengan tuntutan masyarakat luas agar pemerintah terus meningkatkan kualitas kesehatan dengan pelayanan yang baik tanpa membedakan satu dengan lainnya,” ujar Bustari baru baru ini.

“Peningkatan kesehatan seiring dengan tuntutan masyarakat yang menginginkan adanya sebuah terobosan optimalisasi layanan kesehatan,” katanya lagi.

Dia menambahkan, pelayanan kesehatan juga harus diikuti dengan rasa tanggung jawab tinggi serta akuntabel. Dirinya juga mengimbau agar semua pihak yang berkecimpung pada dunia kesehatan untuk berupaya meningkatkan inovasi untuk kemaslahatan masyarakat luas.

“Inovasi sangat diperlukan demi kemaslahatan masyarakat luas,” imbuhnya.

Inovasi tersebut diperlukan karena saat ini dunia kesehatan Indonesia menghadapi tantangan yaitu sulitnya akses serta mahalnya obat dan produk lokal yang terbatas. Usaha-usaha tersebut diperlukan agar saat tahun 2045 mendatang, masyarakat Indonesia akan memiliki kualitas kesehatan yang baik dan memperoleh akses kesehatan yang baik pula.

“Obat dan produk lokal yang masih terbatas harus diupayakan inovasinya agar di tahun 2045 nanti kualitas kesehatan masyarakat Indonesia sudah pada taraf yang sangat baik,” pungkasnya.

Di luar itu, Bustari maler tetap memusatkan perhatiannya pada peningkatan SDM dan pelayanan.

“Kita terus berbenah. Insya Allah, dalam waktu dekat kita akan terus menambah layanan-layanan unggulan,” terangnya. (Red/Bbg)