Ruang Kerja Sekwan DPRD Mukomuko Disegel, Berikut Pemicu dan Penjelasan Pihak Terkait

Mukomuko, Word Pers Indonesia Anggota DPRD Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mengamuk, Selasa (7/2/2023) Siang. Buntutnya, ruangan Sekretaris DPRD  (Sekwan) Mukomuko disegel.

Aksi penyegelan ruangan Sekwan tersebut dilakukan mayoritas oleh sejumlah anggota fraksi DPRD Mukomuko. Penyengelan ruangan ini dilakukan ketika SEKWan tidak ada di lokasi.

Pantauan di lapangan sejumlah perwakilan anggota fraksi tampak begitu marah, ia diantaranya Wisnu Hadi, Ansori Hardios, Tabrani, Aceng Zakaria, Maskur, Damsir, Busra, Armansyah dan Kabri serta disusul Ketua DPRD Mukomuko Ali Saftaini di ruangan Waka I DPRD. Mereka memagar pintu masuk Sekwan dengan triplek lalu dipaku dan di pilok warna merah dan hitam bertuliskan ” tidak becus”.

Kepada wartawan Menurut Nursalim, anggota DPRD Mukomuko protes lantaran kecewa terhadap pelayanan di sekretariat DPRD Mukomuko terhambat karena komunikasi antara Dewan dan Sekwan terputus.Bahkan Sekwan kerap tidak ada di ruangannya saat para anggota dewan membutuhkan.

Tindakan penyegelan dilakukan dengan menaruh papan yang dipaku di pintu masuk ruangan Sekwan. Kemudian di bagian papan ditulis ” Sekwan Disegel,Tidak Becus, Ini Ruangan Hantu”,” ungkap Nursalim

“Ini bentuk, protes kawan-kawan, lantaran Sekwan tidak bisa menuntaskan administrasi. Dan segel ini, tidak boleh dibuka sebelum Sekwan menuntaskan administrasi,” tandasnya.

Seperti dilansir dari berkabar net, Sekretaris DPRD Mukomuko, Ruslan, M.Pd langsung menjelaskan  terkait komunikasi yang terputus, dikarenakan ponsel berada dalam kondisi tidak bisa diaktifkan.

“Ponsel dalam kondisi belum bisa diaktifkan, jadi belum sempat terangkat. Hari ini, karena memasuki waktu sholat, ponsel saya pun saya nonaktifkan,” kata Sekwan.

Terkait masalah pelayanan, Ruslan mengaku bahwa keterlambatan masalah gaji, itu terhalang sistem. Bahkan bukan di sekretariat DPRD Mukomuko saja. OPD-OPD lainnya, juga masih mengalami kendala.

“Keterlambatan gaji para dewan, itu bukan dari kita, dan itu semua di atur oleh sistem di BKD masih mengalami kendala.” pungkas Ruslan.

Sementara itu, Kepala BKD Kabupaten Mukomuko, Agus Sumarman melalui Sekretaris BKD, Sutrisna Imam Santosa mengatakan bahwa belum bisa memastikan kapan gaji semua ASN di Kabupaten Mukomuko ini bakal diterima. Pasalnya, pihaknya masih menunggu konfirmasi dari pihak Bank Bengkulu.

“Kita masih nunggu konfimasi dari Bank bengkulu sampai pagi besok. Makanya kami belum berani memastikan kapan gaji para ASN ini diterima,” katanya.

Ditanyai mengenai terkait kelalaian pihak BKD dalam menginformasikan adanya peralihan proses penatausahaan keuangan yang selama ini menggunakan SIMDA ke SIPD, pihaknya membantah kalau hal tersebut dikatakan kelalaian.

“Tidak, bukan kelalaian. permasalahan gaji dikarenakan adanya peralihan proses penatausahaan keuangan yang selama ini menggunakan SIMDA sekarang sudah menggunakan SIPD. Tentunya dengan sistim baru ini perlu kehatian-hatian sehingga tidak terjadi kesalahan,” jelas Sutrisna.

Namun dikatakan Sutrisna, terkait kericuhan yang terjadi di Sekretariat DPRD, disebabkan adanya kesalahan input data oleh petugas operator, sehingga harus diperbaiki.

“Yang terjadi di Sekretariat DPRD adanya kesalahan input data oleh petugas operator, sehingga perlu diperbaiki. Alhamdulillah sore tadi operator Sekretariat DPRD berkoordinasi petugas Server SIPD di Badan Keuangan Daerah, dan semua data sudah diperbaiki, besok, insya allah permasalahan di Sekretariat Dewan bisa tuntas,” ujarnya.

Ia mengaku pihaknya sudah memberi informasi sebelumnya. Dan masing-,masing OPD sudah ada yang datang ke BKD untuk berkoordinasi.

“Terjadi masalah dengan sistem baru, menurut hemat saya, sebuah proses menuju perbaikan, sehingga kedepan kita benar benar siap dengan SIPD, sesuai amanat Permendagri,” demikian Sutrisna. (Red)