Viral Video Pria Paruh Baya Diintimidasi Petani Sawit di Seluma Barat

Seluma, Word Pers Indonesia – Viral sebuah video yang menunjukkan seorang pria paruh baya mengalami intimidasi oleh sejumlah petani sawit di Desa Purbosari, Kecamatan Seluma Barat, Kabupaten Seluma. Pria tersebut dituduh mencuri berondolan sawit dari areal perkebunan warga setempat.

Dalam video berdurasi 6 menit yang sudah tersebar di media sosial, terlihat pria paruh baya ini, yang diketahui bernama Marsono, warga Kelurahan Padang Rambun, Kecamatan Seluma Selatan, mendapat perlakuan kasar dari para petani. Mereka bertanya dengan nada mengintimidasi, seperti preman, dan memaksa Marsono untuk mengaku.

“Saya Marsono, warga Kelurahan Padang Rambun,” ucap pria paruh baya tersebut dalam video tersebut.

Marsono, yang diperkirakan berusia 57 tahun, mendapatkan pertanyaan yang keras, ditarik, dan didorong oleh sejumlah warga yang mengaku sebagai petani di areal perkebunan kelapa sawit itu. Salah satu petani yang mengenakan kaos oblong hitam bahkan terlihat mendorong Marsono dan memaksanya meminta maaf di depan sekelompok petani.

Dalam video tersebut, terlihat juga Marsono diancam akan dikeroyok dan motornya dibakar jika ia kembali lagi mencari berondolan sawit di area perkebunan tersebut. Marsono juga diminta agar tidak meninggalkan berondolan sawit yang telah dikumpulkannya.

Kepala Kelurahan Padang Rambun, Sikin, membenarkan bahwa pria paruh baya dalam video tersebut adalah warganya. “Ya, Marsono memang warga Padang Rambun yang tinggal di RT 04/RW 01, gang 5, rumah sebelah mushola AL-Jabar. Profesi kesehariannya memang mencari berondolan sawit,” ujar Sikin saat dikonfirmasi melalui telepon pada Senin, 8 Juli 2024.

Sikin menambahkan bahwa pihak kelurahan berencana memanggil Marsono ke kantor lurah untuk dimintai keterangan terkait kejadian tersebut. Namun, saat ingin diminta keterangan, Marsono sudah kembali mencari berondolan sawit sejak pagi.

“Barusan staf kami dan ketua RT datang ke rumahnya, namun menurut info dari anaknya, pak Marsono pergi mencari berondolan lagi,” kata Sikin.

Peristiwa ini menunjukkan betapa rentannya konflik antara petani dan warga sekitar perkebunan sawit, serta perlunya solusi yang adil dan damai untuk menyelesaikan perselisihan semacam ini.(Erwan)