Bengkulu Selatan, Wordpers.id – Masyarakat Kabupaten Bengkulu Selatan kembali dihadapkan pada keterbatasan akses transportasi menyusul belum adanya perbaikan pada jembatan penghubung utama di wilayah Padang Panjang, yang mengalami kerusakan parah sejak Agustus 2024. Hingga pertengahan April 2025, jembatan tersebut masih belum tersentuh proses rehabilitasi, meskipun telah menyebabkan penutupan total jalur strategis Padang Panjang – Sekunyit, salah satu ruas vital penghubung antara Kota Manna dan Kota Bengkulu.
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan menyampaikan bahwa keterlambatan ini merupakan dampak dari kebijakan efisiensi anggaran yang berlaku pada tahun 2025, sehingga rencana pembangunan infrastruktur di sejumlah titik terpaksa dijadwalkan ulang.
“Pemkab telah mengupayakan langkah koordinatif sejak awal kerusakan terjadi, termasuk melibatkan instansi vertikal dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) wilayah Bengkulu dalam survei teknis. Namun realisasi anggaran masih tertunda karena keterbatasan fiskal,” ujar Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Bengkulu Selatan, Abdullah Umaya Zahari.
Keterlambatan perbaikan ini disebabkan oleh keterbatasan anggaran pada tahun 2025, menyusul adanya kebijakan efisiensi yang diterapkan pemerintah daerah.
“Kami sudah melakukan survei langsung ke lokasi bersama pihak balai jalan saat kerusakan pertama kali terjadi. Namun, karena keterbatasan dana, perbaikan belum bisa dilaksanakan tahun ini,” ujar Zahari saat diwawancarai pada Rabu (16/4/2025).
Zahari menambahkan bahwa meskipun usulan perbaikan telah disampaikan sejak tahun lalu, hingga kini belum ada kepastian kapan anggaran untuk pembangunan jembatan tersebut bisa direalisasikan.
“Tahun 2025 kami rencanakan survei lanjutan bersama pihak balai untuk menentukan besaran kebutuhan anggaran. Namun, karena adanya efisiensi, pelaksanaan perbaikannya terpaksa ditunda,” tegasnya.
Masyarakat Diimbau Gunakan Jalur Alternatif
Akibat kerusakan yang terus dibiarkan, jembatan kini tidak dapat dilalui sama sekali, baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Penutupan total jalur sudah diberlakukan sejak beberapa waktu lalu.
Pemerintah daerah melalui Dinas PUPR mengimbau warga yang biasa menggunakan jalur Padang Panjang – Sekunyit untuk sementara beralih ke jalur dua arah alternatif, yang dinilai lebih aman dan dapat dilalui tanpa hambatan.
“Kami sarankan masyarakat menggunakan jalur dua arah sebagai pengganti, karena kondisi jembatan sudah tidak memungkinkan dilalui,” pungkas Zahari.(Adv)