Bengkulu Utara, Word Pers Indonesia — Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Desa Fajar Baru, Kecamatan Ketahun, Bengkulu Utara, kembali menjadi buah bibir publik. Program bernilai Rp3,021 miliar yang bersumber dari APBD 2022 Dinas PUPR itu dituding hanya menjadi proyek formalitas—menghabiskan anggaran tanpa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Proyek yang mulai dikerjakan pada 25 April 2022 oleh CV Karya Teknik justru berubah menjadi persoalan besar setelah kontraktor utama tiba–tiba menghilang tanpa kabar. Pekerjaan ditinggalkan dalam kondisi belum rampung dan tanpa penjelasan apa pun kepada desa maupun pemerintah daerah.
“Ibarat datang assalamu’alaikum, pulang nyelonong. Tiba-tiba saja mereka hilang,” ujar salah satu warga dengan nada kesal.
Setelah kontraktor pertama lenyap bak ditelan bumi, pihak Dinas PUPR Bengkulu Utara mengambil alih penyelesaian proyek dengan menunjuk kontraktor lain bernama Rahmat, dengan pengawasan langsung dari Kabid PUPR, Rendi. Pekerjaan dilanjutkan dengan membentangkan jaringan pipa ke wilayah RT 16, RT 12, RT 13, dan RT 14.
Namun, hasil akhir justru mengundang kecewa. Menurut Kepala Desa Fajar Baru, Wagiman, air hanya mengalir selama sekitar dua minggu pada masa uji coba sebelum mesin pompa mengalami kerusakan total.
“Mesin sudah dibawa ke Bengkulu untuk diperbaiki, dites tetap rusak. Sampai sekarang tidak hidup lagi. Warga kecewa berat,” tegas Wagiman.
Mandeknya operasional SPAM bernilai miliaran rupiah ini memunculkan dugaan kuat adanya penyimpangan anggaran, mulai dari spesifikasi teknis yang tidak sesuai, pengawasan yang lemah, hingga potensi markup material.
Warga yang merasakan langsung dampak kegagalan proyek ini tidak bisa menutupi kekecewaan mereka.
“Baru dua minggu saja sudah rusak. Kalau begini, untuk apa miliaran digelontorkan? Uang negara seperti dibuang percuma,” keluh seorang warga.
Situasi tersebut memicu tuntutan keras agar Kejaksaan Negeri Bengkulu Utara dan Polres Bengkulu Utara segera turun tangan. Warga menilai, indikasi korupsi dalam proyek SPAM Fajar Baru bukan lagi sekadar isu, tetapi persoalan nyata yang harus diusut hingga tuntas.
Hingga kini, fasilitas SPAM yang seharusnya menjadi solusi kebutuhan air bersih masyarakat justru berubah menjadi tumpukan pipa dan mesin mati, tanpa manfaat sedikit pun. Ribuan warga Fajar Baru masih harus bertahan di tengah kesulitan air bersih—ironi pahit dari proyek bernilai miliaran rupiah yang seharusnya menyejahterakan.
Reporter: Djanggo
Editor: Redaksi
