Bak Menelan Ludah Kembali, Ketua Fraksi PAN Kabri Sampaikan Permohonan Maaf dan Akui Jadi “Biang Kerok” Sebarkan Isu Hoaks

Mukomuko, Word Pers Indonesia – Berdasarkan isu yang beredar terkait salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mukomuko di sejumlah Media Online baru-baru ini menjadi suatu cerita hitam salah satu anggota DPRD Mukomuko, Kabri selaku Ketua Fraksi PAN dalam mewujudkan hasrat politiknya di Pemilu 2024.

Bahkan oknum anggota DPRD Mukomuko ini, tega menyebarkan isu hoaks yang diketahui merupakan rekan satu lembaga di DPRD Mukomuko itu. Lebih parah lagi, isu hoaks ini disebarkan di tengah masyarakat menjelang Pesta Demokrasi lima tahunan pada 14 Februari 2024 mendatang.

Saat dikonfirmasi awakmedia, Wakil Ketua I DPRD Mukomuko, Nursalim, mengatakan bahwa dirinya hingga malam ini, Kamis (1/2), masih menunggu itikad baik dari Kabri untuk mengklarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf kepada dirinya beserta keluarga dan Staf Fraksi beserta keluarga dan dilanjutkan dengan permohonan maaf di Media Cetak, Elektronik, maupun Online.

Ia juga memastikan jika tidak ada itikad baik dari Kabri, dirinya akan membawa persoalan ini ke ranah hukum, dengan pasal pencemaran nama baik. Tak hanya itu, pihak keluarga staf fraksi, juga akan berencana melaporkan isu hoaks yang disebarkan itu.

“Saya masih menunggu itikad baik dari Pak Kabri. Jika memang tidak ada itikad baik, kami akan laporkan hal ini ke pihak hukum dengan pasal pencemaran nama baik. Saya minta Pak Kabri hari ini segera klarifikasi dan sampaikan permohonan maaf ke saya, keluarga saya dan keluarga staf fraksi yang juga merasa dirugikan dengan adanya isu hoaks tersebut. Dan juga harus menyampaikan permohonan maaf, baik di Media Cetak, Elektronik maupun Online,” ujar Nursalim saat ditemui di ruang kerjanya.

Selain itu, Nursalim merasa geram dengan isu-isu yang disebarkan Kabri. Kendati di zholimi, ia masih berusaha tenang menanggapi pertanyaan awakmedia dan rekan-rekan yang ingin bertanya terkait isu hoaks itu. Bukan hanya itu, Kabri juga sudah menyebarkan isu tersebut ke Caleg dari Partai Golkar, Hanasrum dan oleh Hanasrum kemudian di infokan ke rekannya Ermadi Riska.

“Biarkan saja orang menzholimi kita. Selagi kita tidak melakukan apa-apa, orang yang menyebarkan isu ini, akan mendapatkan karma yang setimpal terkait fitnah yang disebarkan. Secara tidak langsung, Pak Kabri telah menunjukkan karakternya sebagai anggota DPRD Mukomuko di tengah masyarakat. Dari Kabri disebarkan ke Hanasrum dan oleh Hanasrum kemudian di infokan ke Ermadi Riska.” imbuhnya.

Dilansir dari Aktualdaerah.com, Ketua Fraksi PAN DPRD Mukomuko menyatakan bahwa dirinya sudah berkomunikasi secara langsung kepada Waka I, Nursalim, terkait dengan isu yang beredar dan permasalahan tersebut.

“Kemarin saya sudah berkomunikasi melalui handphone kepada Nursalim dan menjelaskan permasalahan sebenarnya yang terjadi dan saya juga tidak pernah menyatakan bahwa ada isu Nursalim menghamili anggota fraksi di DPRD” jelas Kabri.

Ditambahkannya permasalahan sebenarnya adalah ada warga dari Bandar Jaya yang bertanya kepada dirinya terkait dengan isu tersebut dan tidak ada dirinya menyebut bahwa isu tersebut berasal dari dirinya.

“Yang sebenarnya adalah ada warga dari Bandar Jaya yang bertanya kepada saya terkait adanya isu tersebut bukan saya yang menyatakan isu tersebut, dan saya juga sudah meminta maaf kepada Waka I dan meminta untuk tidak memperpanjang lagi permasalahan ini.” Tutup Kabri.

Selanjutnya kami juga berharap untuk semua pihak tidak membesar-besarkan masalah ini karena pada dasarnya dirinya dan juga Waka I adalah satu naungan yaitu sama-sama anggota DPRD Kabupaten Mukomuko.

Terpisah, rekan satu partai dari Waka I, Gemmi Jupriadi turut menanggapi terkait persoalan ini. Ia berharap atas isu hoaks yang telah disebarkan oleh Kabri, hal ini telah menciderai etika dalam berpolitik. Dirinya meminta agar Kabri menyampaikan klarifikasi permohonan maaf terhadap keluarga yang bersangkutan serta Klarifikasi permohonan maaf baik di media cetak, elektronik, maupun online.

“Sebenarnya simple saja. Jika Pak Kabri bersedia menyampaikan permohonan maaf kepada pihak keluarga Pak Nursalim, pihak keluarga staf fraksi dan permohonan maaf baik di Media Cetak, Elektronik maupun Online, saya kira Pak Nursalim pasti berjiwa besar memberikan maaf kepada Kabri,” sambungnya.

Disatu sisi, ia mengatakan bahwa isu yang disebarkan Kabri, dapat merusak citra Partai berlambang mercy. Isu seperti ini terlalu kejam untuk disebarkan, apalagi menjelang perhelatan pesta demokrasi pada 14 Februari 2024 mendatang.

“Terlalu kejam untuk di isukan dan di angkat menjelang perhelatan pesta demokrasi pada 14 Februari 2024 mendatang. Dan hal ini, tentu akan berimbas ke Partai Demokrat. Baiknya, Kabri segera menyampaikan permohonan maaf kepada bersangkutan yang merasa dirugikan dengan isu tersebut,” demikian Gemmi. (*)

Reporter: Bambang
Editor: Anasril