Word Pers Indonesia – Kembali Mendunia, kekhasan Bengkulu adalah Kopi. Ya, Kopi Bengkulu mulai dikenal khalayak sejak beberapa tahun terakhir. Kopi Bengkulu memang memiliki kekhasan tersendiri. Selain memiliki cita rasa yang khas, Kopi juga menjadi simbol pergaulan. Kali ini, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Kembali melepas Ekspor Komoditi Kopi Bengkulu Pada saat Pelantikan Pemuda Tani HKTI Bengkulu, sebanyak 19 ton Kopi Bengkulu meluncur ke Negara Timur Tengah, pada Jumat (16/12/2021).
Kopi Bengkulu sebenarnya sudah dikenal sejak lama. Namun karena kurang promosi, maka gaung Kopi Bengkulu baru menyeruak ke publik sejak hadirnya era digital informasi.
Sejak penjajahan, Kopi Bengkulu sudah menjadi komoditi bisnis kaum penjajah. Kala itu, penjajah Inggris menjadikan Kopi sebagai salah satu komoditi bisnis mereka. Tak hanya Inggris, pada masa peralihan dari Inggris ke Belanda yang menyebut negeri Bengkulu dengan sebutan Benkoelen, Kopi juga menjadi salah satu komoditi andalan mereka.
Kejayaan Kopi di masa itu kini sudah mulai kembali tidak sekedar dikenang, namun mulai dikembangkan. Campur tangan pemimpin daerah juga menjadi dukungan bagi perkembangan komoditi Kopi. Kopi tidak hanya sekedar menjadi komoditi bisnis, namun juga simbol dan icon daerah. Dan generasi Bengkulu wajib bangga, kita punya Kopi yang khas.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menjadi simbol pemimpin yang mendukung Kopi sebagai komoditi bisnis, yang tidak hanya melokal, namun juga dicitakan mendunia. Dan menurut pengamat, itu bukan hal yang mustahil alias sangat mungkin.
Ia meyakini kopi Bengkulu mampu membangun optimisme terhadap komoditas unggulan Provinsi Bengkulu ke tujuan Timur Tengah.
“Jadi ini akan semakin memperkuat dan optimisme kita bahwa salah satu komoditas unggulan Bengkulu yaitu Kopi, ini akan semakin berkembang baik dari sisi peningkatan produktifitas dan kualitas produk, maupun dari sisi pemasaran dan hilirisasi,” ungkap Rohidin.
Dijelaskan Gubernur Rohidin bahwa Pemerintah Provinsi Bengkulu, terus meningkatkan kualitas mutu Kopi Bengkulu, dimulai dari tahapan yang paling awal yakni mulai dari pembibitan, pengolahan hingga pemasaran Kopi Bengkulu.
“Pada sektor hulu kita perbaiki dari sisi produktifitas, ketersediaan bibit dan kualitas, termasuk pengolahan pasca panen, kemudian pemasarannya kita sudah mulai mengembangkan Kopi Bengkulu dengan standarisasi mutu, yang bisa diterima oleh pasar dunia, sehingga ekspornya nanti bisa ke semua negara,” jelas Gubernur.
Provinsi Bengkulu sendiri telah membangun Warung Kopi Digital yang mulai merambah ke mancanegara. Di antaranya Malaysia dan Khazakstan, selain itu juga meraih penghargaan bergengsi di Paris Perancis beberapa waktu lalu, hal ini merupakan sebuah langkah untuk lebih mengembangkan franchise Kopi Bengkulu.
“Saya kira perlu tahapan – tahapan itu, beberapa negara seperti Malaysia, Khazakstan juga beberapa Provinsi di Indonesia sudah mulai mengadopsi Warung Kopi Digital, yang produk utamanya adalah Kopi Robusta Bengkulu ini yang harus kita kembangkan terus menerus,” papar Gubernur Rohidin. (Red)