Diduga Serobot Lahan Warga, PT Bara Adhipratama Didesak Segera Tanggung Jawab: “Tanah Kami Dirusak Tanpa Ganti Rugi!”

Bengkulu Utara, Wordpers.id – Sengketa antara warga dengan perusahaan tambang kembali mencuat di Kabupaten Bengkulu Utara. Kali ini, warga Desa Bukit Berlian, Kecamatan Ulok Kupai, menuding PT Bara Adhipratama telah menyerobot dan merusak lahan milik pribadi tanpa adanya ganti rugi maupun koordinasi sebelumnya.

Pemilik lahan, Hermansyah (58), menyampaikan bahwa tanah seluas 7.500 meter persegi yang dibelinya dari Emad secara sah berdasarkan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 29 dengan nomor ukur 12/12/1990 No. 3810/90, kini dikuasai dan dirusak oleh pihak perusahaan tambang tersebut.

“Tanah ini sah milik kami. Tapi perusahaan masuk tanpa izin, tanpa ganti rugi, bahkan sebagian lahan sudah dirusak. Kami sudah mencoba menempuh cara baik-baik, tapi belum ada tanggapan,” ujar Hendriadi, kuasa dari pemilik lahan, kepada awak media, Rabu (5/11/2025).

Hendriadi menegaskan bahwa pihaknya telah berupaya meminta penjelasan dari perusahaan, namun hingga kini belum ada kejelasan penyelesaian. Ia menilai tindakan PT Bara Adhipratama tidak hanya merugikan secara materi, tetapi juga mencederai rasa keadilan masyarakat setempat.

“Kami beri waktu kepada perusahaan untuk menyelesaikan persoalan ini secara baik-baik. Tapi kalau tetap tidak ada itikad, kami akan menempuh jalur hukum dan melaporkan ke pihak berwajib,” tegas Hendriadi.

Hingga berita ini diterbitkan, tim Wordpers.id telah mencoba mengonfirmasi pihak PT Bara Adhipratama melalui pesan singkat WhatsApp, namun belum ada jawaban resmi.

Kasus dugaan penyerobotan lahan oleh perusahaan tambang ini menjadi perhatian publik, mengingat banyaknya kasus serupa di wilayah Bengkulu yang berujung konflik berkepanjangan. Masyarakat berharap pemerintah daerah dan aparat penegak hukum segera turun tangan agar sengketa lahan semacam ini tidak terus berulang.

“Kami hanya ingin keadilan. Tanah kami bukan milik negara atau perusahaan. Kami beli sah, ada sertifikatnya. Kami minta pemerintah jangan diam,” tutup Hermansyah dengan nada kecewa.

Repoter: Can
Editor: Redaksi

Posting Terkait

Jangan Lewatkan