Bengkulu, Word Pers Indonesia — Setelah bertahun-tahun warga bertaruh nyawa melintasi jembatan gantung Air Nelengean, harapan pembangunan infrastruktur di wilayah selatan Bengkulu akhirnya mendapat pengawalan politik serius. Dua anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Barli Halim (PDI Perjuangan) dan Herwin Suberhani (Gerindra), memastikan jembatan penghubung Desa Tanjung Menang–Desa Tanjung Eran resmi masuk dalam usulan prioritas pembangunan jembatan permanen di tingkat provinsi.
Kepastian itu ditegaskan saat Barli dan Herwin mendampingi Bupati Bengkulu Selatan, H. Rifai Tajuddin, meninjau langsung kondisi jembatan beberapa hari lalu. Kunjungan tersebut menjadi sinyal kuat bahwa advokasi anggaran tidak lagi sebatas wacana, melainkan akan dikawal hingga masuk dalam pembahasan APBD Provinsi.
Jembatan Gantung, Jalur Hidup Ribuan Warga
Jembatan Air Nelengean selama ini menjadi urat nadi mobilitas masyarakat Kecamatan Seginim, Pino, hingga jalur menuju Air Nipis dan Ulu Manna. Namun, konstruksi gantung yang menua membuat warga harus ekstra waspada, terutama saat musim hujan dan arus sungai meningkat.
Legislator Dapil 6 Provinsi Bengkulu menilai, mempertahankan jembatan gantung di jalur vital tersebut sama dengan membiarkan risiko kecelakaan terus mengintai masyarakat.
“Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi soal keselamatan dan masa depan ekonomi warga. Jembatan ini harus dibangun permanen,” tegas Barli Halim di sela peninjauan.
Target Anggaran 2026–2027, Tak Boleh Mundur Lagi
Bupati Bengkulu Selatan H. Rifai Tajuddin menegaskan bahwa sinergi pemerintah daerah dan DPRD Provinsi menjadi kunci agar pembangunan jembatan Air Nelengean benar-benar terealisasi pada tahun anggaran 2026 atau 2027.
“Ini bentuk kerja bersama. Kami sudah cek langsung kondisi jembatan, dan kami sepakat mendorong agar tahun depan bisa mulai dibangun secara permanen,” ujar Rifai.
Menurut Rifai, keberadaan jembatan permanen akan berdampak langsung pada kelancaran distribusi hasil pertanian, akses pendidikan, pelayanan kesehatan, serta aktivitas ekonomi masyarakat desa.
DPRD Janji Kawal Anggaran, Tak Ingin Proyek Mandek
Selain dukungan politik, Barli Halim dan Herwin Suberhani menegaskan komitmen mereka untuk mengawal anggaran hingga tahap realisasi, agar proyek strategis ini tidak kembali tertunda seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Kami akan kawal dari perencanaan sampai penganggaran. Jembatan Air Nelengean ini terlalu penting untuk dibiarkan terus jadi jembatan darurat,” ujar Herwin Suberhani.
Komitmen tersebut mendapat dukungan penuh dari Bupati Bengkulu Selatan.
“Saya bersama anggota DPRD Provinsi Bengkulu sudah berkomitmen mendorong program ini. Kami ingin jembatan Air Nelengean yang menghubungkan Desa Tanjung Menang dan Tanjung Eran benar-benar dibangun permanen dan bisa dinikmati masyarakat secepatnya,” tegas Rifai.
Dengan keterlibatan langsung anggota DPRD Provinsi Bengkulu dalam advokasi dan pengawalan anggaran, harapan masyarakat Kecamatan Seginim dan Pino kini semakin besar. Pembangunan jembatan permanen yang lama dinantikan diyakini tidak lagi sekadar janji politik, melainkan proyek nyata yang akan mengubah wajah konektivitas wilayah selatan Bengkulu. (Adv)
