Bengkulu, WOrd Pers Indonesia – Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Bengkulu menjalin sinergi dengan sejumlah media guna memperluas penyebarluasan informasi terkait peran dan fungsi BKHIT dalam menjaga wilayah Indonesia dari ancaman Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK), Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK), dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).
Plt. Kepala BKHIT Bengkulu, Sri Endah Ekandari, menegaskan bahwa meskipun terdapat keterbatasan anggaran, tugas pengawasan dan pengendalian tetap harus berjalan optimal. Oleh karena itu, kerja sama dengan media menjadi strategi penting dalam memastikan masyarakat memahami pentingnya peran karantina.
“Kami mengundang wartawan untuk memahami teknis kerja sama pemberitaan. Meski tidak ada anggaran khusus untuk publikasi, sinergi dengan media tetap harus terjalin agar informasi terkait tugas BKHIT tersampaikan ke masyarakat,” ujar Sri Endah dalam pertemuan di Kantor BKHIT Bengkulu, Kamis (13/3/2025).
Peran Strategis BKHIT dalam Pengawasan Karantina
Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam mencegah masuk dan tersebarnya HPHK, HPIK, dan OPTK di Indonesia, BKHIT memiliki tugas krusial dalam menjaga keamanan hayati. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.
Selain pengawasan di jalur lintas batas, BKHIT juga berperan dalam pengendalian lalu lintas tumbuhan dan satwa liar, termasuk keamanan mutu pangan dan pakan, serta sumber daya genetik. Bahkan, BKHIT turut mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memfasilitasi ekspor produk pertanian dan perikanan yang memenuhi standar kesehatan dan keamanan negara tujuan.
“Kami melakukan pendampingan bagi pelaku usaha agar produk mereka memiliki kualitas tinggi dan sesuai dengan persyaratan ekspor. Jika produk telah memenuhi standar, BKHIT akan menerbitkan Health Certificate atau Phytosanitary Certificate sebagai jaminan keamanan dan kesehatan produk,” jelas Sri Endah.
Dukungan Media untuk Penyebarluasan Informasi Karantina
BKHIT Bengkulu berharap kerja sama dengan media dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya perlindungan sumber daya alam melalui karantina. Dengan demikian, upaya pencegahan dan pengendalian terhadap HPHK, HPIK, dan OPTK dapat berjalan lebih efektif.
Perwakilan TVRI Bengkulu, Yusarman, menyatakan kesiapan media dalam mendukung program-program sosialisasi yang digagas oleh BKHIT.
“Kami siap mendukung program-program non-PNBP atau gratis yang bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan peran dan pengawasan BKHIT kepada masyarakat luas,” ujarnya.
Melalui sinergi ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya karantina dalam menjaga kesehatan lingkungan dan keberlanjutan ekonomi, terutama dalam ekspor produk pertanian dan perikanan. (*)