Potensi Kemiskinan Struktural, Dampak Kenaikan Gas dan BBM di Bengkulu

Catatan Kritis Demokrasi Pemilu 2024, Teriakan Emak-Emak Protes Kenaikan Gas Elpiji 3 Kg

Apa yang bisa rakyat harapkan dari Kepala Daerah terkait social care dan publik care (kepedulian sosial/kepedulian kepada rakyat) dari Kenaikan Harga Gas Elpiji 3kg,
dulu kampanye janjinya rakyat akan diberikan bantuan tabung gas elpiji 3kg? Sebagai program penanggulangan kemiskinan, sekarang rakyat dimiskinkan dengan regulasi kenaikan Gas Elpiji isi tabung.

Baca: https://betv.disway.id/read/17279/pengumuman-harga-lpg-3-kg-di-provinsi-bengkulu-naik-cek-disini

Regulasi pemerintah untuk mensejahterakan rakyat atau memiskinkan rakyat?

Saat daya beli masyarakat menurun pasca puasa dan lebaran harusnya ada operasi pasar mengendalikan inflasi kebutuhan pokok (sembako) memberikan subsidi dana bantuan sosial dari APBD bagi rakyat miskin untuk meningkatkan daya beli atau melakukan operasi pasar memberikan insentif kepada pedagang untuk menekan laju inflasi harga sembako.
Sangat disayangkan justru Gas 3 Kg untuk rakyat miskin dinaikan harganya, sama halnya dengan BBM telah naik duluan di Bengkulu.

Pertanyaannya adalah mana yang lebih penting Pemerintah Daerah Mengejar PAD dengan menaikan harga Gas Elpiji 3 kg dan BBM juga telah naik sebelumnya. Atau mendorong daya beli rakyat miskin dengan Insentif dari APBD?

Sebagai kepala daerah, berangkat dari rakyat, dipilih dengan tugas utama sebagai pelayan masyarakat untuk mensejahterakan rakyat, harus lebih mengedepankan aspek hati (rasa) menaruh kepedulian sosial kepada rakyatnya miskin dengan tidak memaksakan kenaikan harga Elpiji.

Silahkan membangun mengunakan APBD, tapi seimbang dengan kebutuhan rakyat mendapatkan jaminan pelayanan sosial dari APBD juga apalagi rakyat miskin. Apa arti pembangunan fisik sukses, tapi rakyat termajinalisir termiskinkan secara struktural oleh pembangunan?

Apa gunanya Provinsi Bengkulu terkenal banyak Tambang dan Perkebunan namun dibalik itu banyak rakyat yang menjadi korban termiskinkan oleh sistem (kemiskinan struktural) akibat konflik Agraria dengan Oligarki Tambang dan Perkebunan.

Silahkan bermain main dengan proyek2 pembangunan fisik dan mengundang Investor katanya untuk rakyat?

Tapi jangan mainkan/naikan (proyekan) kebutuhan rakyat miskin dengan alasan mengejar PAD. Mengejar pembangunan Manusia (SDM) lebih penting dari mengejar proyek fisik.
Mari Bangun Jiwa dulu baru badan (Raga).
Untuk apa proyek megah (barang mati) dihidupkan, sementara rakyat miskin (orang hidup) termatikan secara struktural oleh sistem? Terkubur dalam pembangunan?

Masyarakat Provinsi Bengkulu (termasuk warga Kota Bengkulu), khususnya Ibu-ibu mengeluhkan kenaikan harga gas elpiji 3 KG. Kenaikan gas elpiji ini berdasarkan surat keputusan Gubernur Bengkulu Nomor K.212.B1 tahun 2023 tentang HET elpiji Tabung 3 Kg di Provinsi Bengkulu.

Dari surat keputusan itu, dimana Pemprov Bengkulu telah resmi menetapkan harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji 3 Kg di Provinsi Bengkulu naik, per 1 Juni 2023. Kenaikannya cukup signifikan dari Rp15.300 per tabung hingga mencapai paling tinggi Rp25 ribu per tabungnya.

Penulis: Freddy Watania, Pengamat Kebijakan Publik Redaksi
Editor: Anasril A

Posting Terkait

Jangan Lewatkan