Wordpers.id, Bengkulu – Program Kartu Pra Kerja salah satu upaya pemerintah untuk memberikan program pelatihan dan pembinaan kepada pekerja, yang terkena imbas pandemi Covid-19.
Syarat penerima Kartu Pra Kerja, diantaranya Warga Negara Indonesia (WNI), usia minimal 18 tahun, dan sedang tidak mengikuti pendidikan formal.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu Sudoto menjelaskan, Bengkulu mendapatkan kuota sebanyak 28.200 penerima bantuan untuk kartu pra kerja ini. Pada tahap awal, dibuka mulai 1 hingga 4 April, dengan jumlah kuota peserta yang mendaftar 1.416 orang dan itu masih jauh dari target. Kemudian, diperpanjang (tahap II) hingga 10 April dimaksudkan agar masyarakat mendapatkan kesempatan memperoleh program ini.
“Pada tahap awal hingga menjelang penutupan (besok), antusias para peserta sangat bagus dan selalu ramai, namun jumlahnya masih jauh dari target. Jika masih belum memenuhi kuota, bukan tidak mungkin masa pendaftaran akan diperpanjang lagi,” ujar Sudoto.
Sudoto menambahkan, mayoritas yang mendaftar program Kartu Pra Kerja ini merupakan pekerja yang di rumahkan akibat dampak pandemi Covid-19, dan sisanya pekerja yang di PHK serta para pencari kerja. Namun, belakangan pemerintah pusat menambah penerima manfaat Kartu Pra Kerja menjadi kelompok Formal (pekerja yang terkena dirumahkan, PHK, dan pencaker) dan Informal (pelaku UMKM) yang terkena dampak pandemi Covid-19.
Diakhir Sudoto menjabarkan, penerima Kartu Pra Kerja nantinya akan menerima total bantuan sebesar Rp 3,5 juta. Dengan rincian, Rp 1 juta untuk pelatihan online, Rp 600 ribu (diberikan perbulan selama 4 bulan) sebagai uang saku dan Rp 150 ribu untuk tiga kali survey.
Nantinya, penerima kartu pra kerja tidak menerima bantuan sepenuhnya secara tunai. Namun diberikan secara bertahap, sampai dampak pandemi Covid-19 ini berakhir (4 bulan kedepan),” jelas Sudoto yanh pernah menjabat sebagai Plt Sekda Provinsi Bengkulu
Sementara, salah satu peserta Program Kartu Pra Kerja Laras Setiawati mengungkapkan dirinya telah terkena PHK di salah satu perusahaan di Bengkulu hampir beberapa bulan lalu, dan sekarang sudah menganggur. Ia berharap, dengan hadirnya program ini dirinya dapat memperoleh manfaat serta keterampilan, sehingga kedepan ia kembali mendapatkan pekerjaan.
“Sudah dua bulan, saya terkena PHK karena perusahaan tempat saya bekerja tutup. Dan dari saat itu, saya belum mendapatkan kembali pekerjaan ditambah munculnya Covid-19 berdampak pada sulitnya mencari pekerjaan. Saya berharap dapat mengikuti program pra kerja ini, apalagi bulan depan sudah memasuki bulan suci ramadhan dan tentu kebutuhan akan semakin banyak,” ungkap Laras, perempuan asal Bengkulu Tengah.
(Mc)