RRI Bengkulu Ajak Semua Pihak Sukseskan Pemilu Serentak 2024

BENGKULU – Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Bengkulu berperan dalam menyukseskan penyelenggaraan Pemilu Serentak tahun 2024 dengan mendorong partisipasi pemilih pemula dan menyampaikan informasi tahapan Pemilu maupun pendidikan politik.

Hal itu diulas dalam dialog RRI Bengkulu program ‘Parlemen Menjawab’ dengan tema “Meningkatkan Peran Pemilih Pemula dalam Pemilu Serentak 2024”, yang digelar di pelataran RRI Bengkulu Jalan S Parman Kota Bengkulu, Selasa (16/5/23) sore.

Dialog tersebut dihadiri Ketua Dewan Pengawas LPP RRI Anwar Mujahid Adhy Trisnanto, Direktur LPU RRI Yonas Markus Tuhuleruw, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dempo Xler, Komisioner KPU Provinsi Bengkulu Darlinsyah, Akademisi Universitas Bengkulu Alfarabi dan Ketua BEM UIN Fatmawati Soekarno Bengkulu Rido Harjuni.

Ketua Dewan Pengawas Anwar Mujahid mengatakan RRI sebagai media penyiaran publik menjadi jalan pintas dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat luas.

Peran yang disandang RRI sebagai media mengedukasi, mencerdaskan, menyampaikan informasi, dan juga menghibur. Pendidikan politik yang disiarkan RRI dapat berupa iklan layanan masyarakat, dialog interaktif, konten berita, hingga hiburan. Program yang disampaikan RRI dapat dibingkai dengan menjalin dan menciptakan interaksi antar publik.

Demikian kaitannya dengan Pemilu, RRI punya tugas dalam menyampaikan tahapan pemilu, memerangi hoaks, dan sebagai media verifikator. Dengan program ‘Parlemen Menjawab’ ini RRI berharap jumlah partisipasi masyarakat dalam Pemilu Kedepan dapat memenuhi target yang diharapkan.

Yonas menambahkan RRI berperan dalam pembangunan cita-cita bangsa. Bukan hanya berkepentingan dalam penyiaran program pemerintah, namun mencakup kebutuhan publik. Dalam program siaran yang disampaikan melalui berbagai media baru seperti Radio Pro1, Pro2, dan Pro4 serta Youtube RRI Net maupun aplikasi RRI PlayGo dapat menjangkau masyarakat luas. Yonas juga menyebut target konten RRI tak hanya menjajaki kalangan milenial, namun juga seluruh lapisan masyarakat baik, generasi x, dan juga generasi z.

Pada tahap mencerdaskan masyarakat RRI memiliki ‘tanggung jawab kolektif’ kepada setiap anak bangsa. Apapun tugas dan peran RRI harus menyukseskan penyelenggaraan pemilu dan menciptakan pemilih cerdas.

Ia mengajak seluruh pihak bertanggung jawab menyampaikan kebenaran, menjaga moral kelompok dan anggotanya untuk konsekuensi baik atau buruk dari perilaku pada partisipasi Pemilu, sampai pada tanggung jawab dari penyelenggaraan Pemilu.

Selanjutnya, target pemilih pemula menurut Dempo Xler adalah pemilih yang baru pertama kali menyampaikan hak pilihnya dalam Pemilu, di antaranya adalah pemuda usia 17 tahun, maupun pensiunan TNI/Polri.

Dari dua target tersebut, yang wajib difokuskan dalam pendidikan politik harus juga menyasar kepada kalangan pensiunan, sebab kelompok pelajar atau pemuda cenderung diyakini lebih cerdas dalam menentukan pilihan maupun melakukan tahap pemilihan.

Selain itu, Dempo mengajak agar masyarakat cerdas memilih dan menentukan pilihannya. “Kita sebagai pemilih cerdas harus tau latar belakang orang yang layak dipilih, dicalonkan oleh orang-orang yang benar, dan visi misi maju dalam kontestasi politik demi keberlangsungan bangsa Indonesia 5 tahun kedepan,” kata Dempo.

Dempo juga mengajak seluruh calon yang maju dalam kontestasi politik harus memiliki misi mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan begitu para calon pemimpin maupun wakil rakyat wajib mengenalkan diri visi-misinya dan target membangun Indonesia.

“Para pemimpin maupun bakal calon legislatif wajib mengenalkan diri, melakukan pendidikan politik sedari kini agar masyarakat luas tau apa visi misi kita maju,” ungkapnya.

Demikian halnya dengan Ketua BEM UINFAS, Rido mengajak seluruh penyelenggara maupun peserta Pemilu harus menyampaikan pendidikan politik secara masif kepada kalangan pemuda. Mengingat sejauh ini kebutuhan pemuda akan pendidikan dan latar belakang politik masih sangat minim di tengah gempuran arus media dan konten hiburan.

Begitupun dengan selektivitas partai politik, Ia meminta agar partai politik harus dapat benar-benar mencalonkan anggotanya yang berkualitas. Partai politik harus mampu menyeleksi visi misi calon pemimpin bukan atas kepentingan kelompoknya namun juga kepentingan dan cita-cita bangsa.

Dia pun mengajak agar seluruh stakeholder terkait untuk mengentaskan masalah kampanye hitam, pendidikan politik kepada anak muda dan orang tua yang rentan terhadap intervensi dalam menyampaikan hak pilihnya.

Lebih lanjut Akademisi UNIB, Alfarabi juga mendorong kalangan pemuda tidak alergi terhadap politik, mengingat masa depan Indonesia ditempuh dengan intervensi politik.

Ia juga mengimbau agar pendidikan politik harus mengikuti gaya anak muda dengan berbagai sarana baik aplikasi, maupun media yang digunakan untuk menyasar kalangan muda.

Terakhir, Anggota KPU Darlinsyah mengatakan upaya penyelenggara dalam menggaet potensi suara milenial agar menyampaikan hak suaranya wajib diteruskan oleh RRI. Tak hanya itu tahapan yang tengah berlangsung juga menjadi sorotan agar informasi yang ada sampai kepada masyarakat.

KPU berharap dengan adanya publikasi maupun sosialisasi terkait proses penyelenggaraan dapat mendorong partisipasi masyarakat untuk melahirkan pemimpin yang baik.

Karenanya KPU mengapresiasi langkah RRI dalam menyelenggarakan kegiatan Parlemen Menjawab ini. Pihaknya berharap, dengan masifnya sosialisasi dan pendidikan politik dapat mendorong partisipasi masyarakat sehingga Pemilu dapat diikuti hingga 90 persen penduduk Indonesia.

Editor: M. B. M

Posting Terkait

Jangan Lewatkan