BWSS VII Siapkan 4 Pompa dan Normalisasi Sungai untuk Tekan Risiko Banjir di Bengkulu

Bengkulu, Word Pers Indonesia – Dalam upaya mengurangi risiko banjir yang kerap melanda Kota Bengkulu, Balai Wilayah Sungai Sumatera VII (BWSS VII) akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 100 miliar untuk pembangunan infrastruktur pengendali banjir. Pembangunan ini meliputi peningkatan tanggul, normalisasi sungai, perbaikan pintu air, hingga penambahan unit pompa pengendali genangan.

Langkah ini merupakan bagian dari program prioritas penanggulangan bencana yang dilakukan BWSS VII di wilayah Provinsi Bengkulu. Sebelumnya, proyek ini direncanakan membutuhkan anggaran sebesar Rp 2,8 triliun, namun mengalami pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat.

“Dari kebutuhan Rp 2,8 triliun, saat ini hanya tersedia Rp 100 miliar. Dana tersebut akan kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan kapasitas infrastruktur pengendali banjir di Kota Bengkulu,” ujar Kepala BWSS VII, Medya Ramdan, usai sosialisasi pembangunan pengendali banjir Air Bengkulu tahun 2025, Senin (14/4/2025).

Fokus Pembangunan: Tanggul, Pompa Air, dan Normalisasi Sungai
Medya Ramdan menjelaskan bahwa alokasi dana akan difokuskan pada beberapa titik krusial di Kota Bengkulu.

Kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain:

  • Peningkatan tanggul banjir
  • Perbaikan pintu-pintu klospren (pintu air penahan banjir)
  • Normalisasi sungai dan saluran drainase
  • Penambahan 4 unit pompa air untuk mengalirkan genangan ke sungai utama
Kondisi Banjir di Kota Bengkulu Tahun 2019 Lalu FOto/Dok: Scren

“Pompa air ini nanti akan membantu memindahkan air dari kawasan yang tergenang langsung ke Sungai Bengkulu, sehingga risiko banjir bisa ditekan secara signifikan,” jelas Medya.

BWSS VII optimistis bahwa proyek ini akan membawa dampak nyata bagi masyarakat. Diharapkan, sekitar 208 hektare kawasan rawan banjir di Kota Bengkulu akan mengalami penurunan risiko signifikan setelah infrastruktur selesai dibangun.

“Kita targetkan 208 hektare kawasan kota akan kita reduksi banjirnya, dengan sistem pompa dan tanggul yang mengalihkan air berlebih ke sungai utama,” tambah Medya Ramdan.

Dalam kesempatan sosialisasi tersebut, BWSS VII juga mengungkapkan tiga faktor utama penyebab banjir di Kota Bengkulu, yaitu:

  • Banjir luapan sungai
  • Banjir kawasan akibat curah hujan tinggi dan saluran drainase yang tidak memadai
  • Sedimentasi di muara sungai yang menghambat aliran air ke laut

Penanganan ketiga faktor ini menjadi bagian integral dalam rencana jangka menengah BWSS VII, untuk menjadikan Kota Bengkulu lebih tangguh terhadap bencana banjir.

Komitmen Mitigasi Banjir Berkelanjutan

Dengan dukungan dana yang tersedia, BWSS VII berkomitmen untuk terus melanjutkan pembangunan infrastruktur yang tidak hanya reaktif, tetapi juga bersifat preventif.

“Kita harap proyek ini jadi titik awal transformasi penanganan banjir di Bengkulu. Masyarakat bisa merasakan langsung manfaatnya dalam waktu dekat,” tutup Kepala BWSS VII.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan